PALEMBANG (Arrahmah.com) – Mendekati ‘pesta olah raga plus pesta maksiat’ SEA Games yang akan digelar di Palembang Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palembang telah menyiapkan pembuatan 200 pojok kondom di hotel dan tempat hiburan malam terkait gelaran olahraga internasional tersebut.
“Jadi pengunjung mudah mendapat benda pelindung itu saat berhubungan seks. Diperkirakan transaksi seks akan meningkat, mengingat banyak pengunjung yang datang dari berbagai negara ke kota ini,” kata Sekretaris KPA Palembang, Zailani UD, di Palembang, Kamis (15/9/2011).
Zailani bahkan dengan terang-terangan mengakui bahwa pada dasarnya tidak bisa dipungkiri setiap ada kegiatan internasional, bisnis seks adalah salah satu yang paling ramai dilakukan, mengingat pengunjung sebagian besar memang berasal dari negara yang berperilaku cenderung bebas.
Seolah mencari pembenaran, Ia juga mengklaim penyediaan kondom juga menjadi tradisi yang dilakukan negara mana pun setiap kali menjadi tuan rumah perhelatan besar, seperti SEAG.
Salah satu bentuk kekonyolan bangsa yang katanya mayoritas penduduk Muslim ini adalah bukannya berusaha membumihanguskan bisnis pelacuran tetapi malah rutin melakukan sosialisasi kepada para PSK untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pelanggan mereka.
Bahkan Zailani mengungkapkan pihaknya secara rutin bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat, dan melakukan penyuluhan agar para PSK secara rutin dapat memeriksakan diri ke klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT), antara lain untuk melakukan tes virus HIV yang dilakukan secara sukarela.
Kalau sudah begini, masihkah ada yang meragukan bahwa ide tentang ‘pesta olah raga’ pada dasarnya adalah ide untuk menjauhkan Ummat dari agamanya dengan mencontek budaya kaum pagan pada zaman ‘manusia masih berpola pikir primitif’. Ketika pemerintahnya membiarkan kemaksiatan terus terjadi, maka tunggulah kehancuran bangsa ini. Wallohua’lam. (ans/arrahmah.com)