NUSA DUA (Arrahmah.com) – Konferensi Tingkat Menteri Gerakan Non Blok (KTM GNB) ke 16 serta perayaan ke 50 tahun, akan ditutup secara resmi pada Jumat (27/5/2011). Namun, acara penutupan KTM GNB sangat mepet dengan pelaksanaan Ibadah Shalat Jumat, sehingga shalat pun diabaikan.
Sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan, panitia mengumumkan acara penutupan KTM GNB akan ditutup secara resmi Menteri Luar Negeri RI, Marty M Natalegawa pada pukul 12.00 WIB. Acara tersebut akan disertai dengan konferensi pers mengenai hasil pertemuan KTM GNB tahun ini.
Sebelumnya panitia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyediakan beberapa bis pariwisata untuk menuju masjid dari tempat penyelenggaraan KTM GNB di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali. Beberapa orang pun memprotes agar pelaksanaan acara penutupan diundur selama sejam. Namun protes tersebut tidak ditanggapi oleh pihak panitia.
Akhirnya beberapa menteri luar negeri yang beragama Islam terlihat lebih memilih untuk menunaikan ibadah Sholat Jumat, seperti menteri luar negeri Iran dan Kazakhstan. Bis pariwisata yang digunakan pun hanya satu unit dengan isi kurang dari 10 orang saja, demikian berita yang dilansir Republika.
Hal ini sungguh ironis dan sangat disayangkan, karena seperti yang diketahui sebagian besar negara anggota GNB terdiri dari negara Islam maupun negara dengan mayoritas muslim, seperti Indonesia. Namun sekalipun diadakan di Indonesia, yang notabene mayoritas beragama muslim, tetap saja penyelenggara KTM GNB sepertinya lebih mengutamakan jadwal acara daripada ibadah shalat Jumat, yang jauh lebih utama dan wajib untuk dilaksanakan dibandingkan urusan kenegaraan macam apapun. (rasularasy/arrahmah.com)