LONDON( Arrahmah.com) – Salah satu organisasi Islam di Inggris yang paling berpengaruh mengecam website yang menerbitkan kartun yang menampilkan Nabi Muhammad dan Yesus.
Website yang berjudul Jesus and Mo menyajikan cerita komik mingguan yang berisi perdebatan dua nabi tersebut dan guyonan tentang ajaran Islam dan Kristen, sebagaimana dirilis oleh al-Ahram Online, Selasa (21/1/2014).
Asosiasi Muslim Inggris (MAB) mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa gambar komik tersebut “sangat menyinggung penganut agama masing-masing yang berpotensi memicu ketegangan.” MAB mendesak operator website tersebut segera mencabut cerita komik itu.
Website Jesus and Mo edisi 15 Januari menampilkan cerita komik yang menggambarkan Nabi Muhammad dan Yesus sedang bersama di tempat tidur. Nabi Muhammad membaca alkitab sedangkan Yesus membaca keyakinan mengenai kebangkitan.
Operator website ini menolak untuk mencabut kartun tersebut.
Assosiasi Muslim menambahkan bahwa penggambaran dua nabi tersebut sama seperti yang diterbitkan di Denmark, yang merujuk pada 12 kartun editorial yang menghina Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh koran Denmark pada 2005. Kartun ini menimbulkan gelombang kemarahan dan protes dari Ummat Muslim di seluruh dunia.
Jika mereka yang menerbitkan cerita komik atau kartun di koran Denmark mengatakan bahwa perbuatannya tersebut atas dasar kebebasan berbicara dan artistik, Asosiasi Muslim mempertanyakannya kebijaksanaan yang berisiko terhadap martabat dan nilai-nilai orang lain, walaupun mungkin mereka tidak menganut nilai-nilai tersebut.
Kebebasan kebebasan berbicara tentu tidak sama dengan kebebasan untuk menghina.
Kehebohan seputar kartun yang menyinggung tersebut meningkat setelah seorang politisi Muslim Inggris, Maajid Nawaaz, memposting kartun menghina tersebut pada akun Twitter-nya, yang kemudian mendapat kecaman dari Assosiasi Mulim.
Naawaz merupakan calon legislatif dari Liberal Demokrat yang daerah pemilihannya di Hampstead dan Kilburn di London Raya.
Pada 2008, Maajid Nawaaz adalah salah satu pendiri Quilliam Foundation, sebuah think-tank yang mengadvokasi pemikiran agar pluralisme dan lintas budaya diterima antara umat Islam dan penganut kepercayaan lain.
Ahram Online tak bisa menghubungi Naawaz untuk dimintai komentarnya.
Namun, pada akhirnya Naawaz menanggapi cercaan tersebut dan mengatakan bahwa kartun Nabi Muhammad dan Yesus itu, menurutnya, bukan menyerang.
“Jika benar menyerang pun,” kata Naawaz,” saya yakin Tuhan lebih besar daripada merasa terancam oleh kartun itu.”
(ameera/arrahmah.com)