DAMASKUS (Arrahmah.com) – Presiden rezim brutal Suriah, Bashar al-Assad, dilaporkan merencanakan untuk melarikan diri dari Damaskus, mempersiapkan diri untuk pertempuran terakhi di kampung halamannya, lapor The Sunday Times Ahad (16/12/2012).
Presiden brutal yang diperangi dan memerangi rakyatnya telah menghadapi pemberontakan selama 22 bulan dan sedang mempersiapkan diri untuk skenario terburuk, ujar sumber Rusia yang berbicara kepada The Sunday Times.
Laporan yang belum dikonfirmasi ini menunjukkan Assad mungkin telah memindahkan keluarganya ke kota Qardaha, rumah leluhur keluarga, di mana mereka sedang dijaga oleh pasukan khusus yang setia kepada rezim Alawiyah.
Assad berencana untuk bertempur hingga peluru terakhir, ujar sumber Rusia, yang menyoroti bahwa setidaknya tujuh batalion besar Alawiyah dan satu rudal balistik telah ditugaskan ke wilayah Alawiyah pada bulan ini, menurut sumber-sumber intelijen Timur Tengah.
Mereka menambahkan batalion yang dilengkapi dengan amunisi kimia, di mana pasukan Assad telah bergerak di sepanjang perbatasan dan memantau daerah itu
Laporan terbaru mengatakan bahwa banjir pengungsi Alawiyah terhadi di sepanjang pantai Mediterania antara Lebanon dan Turki.
Komunitas Syi’ah Alawiyah di Suriah membentuk 12 persen dari seluruh penduduk Suriah dan sebagian besar telah menyatakan setia kepada Assad. Banyak dari mereka menempati posisi kunci dalam pemerintahan dan pasukan keamanan rezim Assad.
Jika Assad mengambil tempat untuk pertempuran terakhirnya di kampung halamannya, maka tentara Assad bisa bertempur dengan bantuan penduduk setempat, ujar sumber Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Sumber ini dilaporkan telah bertemu beberapa kali dengan Bashar al-Assad sejak revolusi meletus pada Maret 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)