DAMASKUS (Arrahmah.com) – Presiden Syiah Suriah, Bashar Al Assad menyatakan bahwa negaranya sedang ada dalam situasi perang yang nyata.
“Ketika kami ada dalam peperangan, semua kebijakan dan semua sisi serta semua sektor akan diarahkan untuk memenangkan peperangan ini,” kantor berita Suriah, SANA, mengutip ungkapan Assad pada saat melakukan pertemuan dengan kabinet barunya pada Selasa (26/6/2012).
“Pemerintah Suriah terus melancarkan perlawanan terhadap kelompok teroris bersenjata,” ia menambahkan.
Presiden berdarah dingin itu pun menolak argumen Barat, dan mengatakan Barat “hanya menjadi pihak yang selalu mengambil dan tidak pernah memberi, dan ini telah terbukti pada setiap tahap.”
“Kami ingin menjalin hubungan baik dengan semua negara tetapi kita harus tahu di mana kepentingan kami,” tambahnya.
Anggota baru pemerintah Suriah di bawah Perdana Menteri Riad Farid Hijab, yang ditunjuk pada tanggal 6 Juni dilantik, Selasa (26/6).
Pemerintahan baru, dengan 20 menteri baru dan enam kementerian baru, termasuk dua tokoh oposisi dari Partai Kehendak Rakyat serta Departemen Rekonsiliasi Nasional yang baru saja disusun.
Namun menteri pertahanan, luar negeri, dan dalam negeri tetap tidak berubah.
Pada hari Sabtu, presiden mengeluarkan dekrit pembentukan pemerintah baru sebagai bagian dari upaya reformasinya.
Suriah telah mengalami kerusuhan sejak Maret 2011. (althaf/arrahmah.com)