DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pemimpin rezim Syiah Nushairiyah Bashar Assad, telah merekrut brigade wanita untuk menjaga pos-pos pemeriksaan dan melakukan operasi militer, sebagai upaya untuk membebaskan tentara pria untuk memerangi Mujahidin, menurut laporan Independent UK pada Selasa (22/1/2013).
Dengan memakai seragam militer lengkap dengan senjata Kalashnikov, para tentara wanita itu yang disebu “Singa Betina Pertahanan Nasional” adalah bagian dari pasukan paramiliter. Mereka dilaporkan telah dikerahkan di Homs.
Abu Rami, juru bicara Komisi Umum Revolusi Suriah di Homs, mengaku pertama kali melihat para tentara wanita itu sekitar pekan lalu di lingkungan Tadmour di pinggiran daerah Alawiyah, sebelum aktivis lainnya merekam gerak mereka. Video, yang nampaknya direkam secara diam-diam, menunjukkan sekitar enam tentara wanita Nushairiyah menjaga sebuah persimpangan besar.
“Saya sangat terkejut, ini pertama kalinya kami melihat ini,” katanya. “Saya rasa ini adalah alasan untuk membuat FSA membunuh para wanita dan kemudian menunjukkannya kepada dunia sebagai propaganda (bahwa mujahidin membunuh wanita -red), tetapi siapa saja yang bersenjata adalah target yang sah.”
Abu Rami juga mengatakan bahwa para tentara wanita rezim itu juga terlihat di daerah Wadi al-Dahab, di mana sekitar 500 tentara dilaporkan sedang melakukan latihan militer di sebuah pangkalan.
Walid al-Faris, seorang aktivis di Homs, menggambarkan bahwa kelompok militer baru ini adalah milisi Syiah Shabiha juga dengan nama yang berbeda.
Assad membutuhkan dorongan psikologis sehingga butuh pasukan tambahan untuk menghadapi para Mujahidin.
“Assad butuh orang-orang untuk menjadi militan di titik ini,” kata Emile Hokayem, seorang pakar Suriah di Institut Internasional dalam Studi Perencanaan. (siraaj/arrahmah.com)