DAMASKUS (Arrahmah.com) – Saat Liga Arab telah gagal dalam misi mereka untuk mengekang kekerasan rezim brutal di Suriah dan menghentikan sepuluh bulan pemberontakan rakyat terhadap rezim tersebut, Presiden yang diperangi rakyatnya, Bashar Assad tengah mempersiapkan diri untuk perang skala penuh, lapor debkafile.
Laporan eksklusif debkafile juga mengatakan bahwa sebuah benteng baru tengah dibangun untuk penguasa Suriah, keluarga, jenderal yang setia dan elit yang berkuasa di pegunungan barat laut (Al Anshariyyah), Damaskus akan menjadi terlalu panas bagi mereka.
Dari sana, Assad akan berjuang untuk kelangsungan hidup mereka. Pegunungan ini merupakan hutan lebat di sekitar pantai Mediterania Suriah. Kisaran Al Anshariyyah adalah 32 Km dan elevasi puncak sekitar 1.200 meter dari permukaan laut.
Militer dan sumber-sumber intelijen melaporkan bahwa kru tengah bekerja dalam waktu yang sangat cepat untuk membangun sebuah benteng perkemahan, sebagian di dalam gua dan terowongan, di lereng berhutan. Perimeter ditutup dengan pertahanan anti-tank, pertahanan bersenjata.
Setelah selesai, kamp akan menjadi salah satu benteng yang paling dijaga ketat di Timur Tengah.
Untuk mendukung rezim brutal Suriah, keluarga Alawite mulai bergerak pada akhir November dari berbagai kota, Latakia, Homs dan Hama untuk membuah rumah baru bagi Assad dan bonekanya.Dibentengi fasilitas penuh dengan pasokan penuh yang disediakan untuk keluarga Alawite.
Relokasi massal ini akan memindahkan sekitar satu juta anggota Alawite, salah satu sekte Syi’ah di Suriah atau sepertiga dari 3,5 juta anggota Alawite di Suriah.
Tidak semua pemimpin klan Alawite bersedia mengikuti penguasa mereka ke dalam benteng tersebut. Beberapa komunitas memilih pergi ke sisi lain, untuk pertama kalinya dalam pemberontakan selama sepuluh bulan terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)