DAMASKUS (Arrahmah.id) – Perayaan meledak di ibu kota Suriah, Damaskus, setelah para pejuang oposisi mengumumkan melalui televisi pemerintah bahwa pemerintahan rezim Bashar al-Assad selama 24 tahun telah berakhir setelah 13 tahun perang.
Ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki berkumpul di sebuah lapangan utama di Damaskus pada Ahad (8/12/2024), meneriakkan “Kebebasan”.
Kepala kelompok oposisi Suriah di luar negeri, Hadi al-Bahra, menyatakan bahwa ibu kota sekarang “tanpa Bashar al-Assad” setelah serangan kilat para pejuang, lansir al Jazeera.
Pihak oposisi mengatakan al-Assad telah meninggalkan Damaskus. Keberadaannya masih belum diketahui.
Di tengah kegembiraan warga Suriah, Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan bahwa ia siap untuk mendukung kelangsungan pemerintahan dan siap untuk bekerja sama dengan kepemimpinan yang dipilih oleh rakyat Suriah.
Perang Suriah, yang meletus pada 2011 sebagai pemberontakan melawan rezim otoriter al-Assad, dengan cepat berubah menjadi konflik besar yang menyeret kekuatan-kekuatan asing. Ratusan ribu orang terbunuh dan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dalam salah satu krisis pengungsi terbesar di dunia. (haninmazaya/arrahmah.id)