ANKARA (Arrahmah.id) — Mantan Presiden Suriah Bashar Assad diduga memberikan koordinat target militer negara itu kepada Israel sebelum keberangkatannya untuk memastikan keselamatannya sendiri, unkap Abdulkadir Selvi, seorang komentator untuk surat kabar Hurriyet Turki (18/12/2024).
Menurut Abdulkadir, “sumber yang dapat dipercaya” memberitahunya bahwa Assad diduga telah memberikan daftar yang menunjukkan lokasi depot senjata, sistem rudal, dan pesawat tempur sebagai jaminan bahwa Israel tidak akan menargetkannya selama penerbangannya.
Dia percaya bahwa, mengingat serangan presisi yang kemudian dilakukan Israel terhadap target di Suriah, informasi yang diberikan oleh sumber itu tampaknya bukan sekadar cerita yang dibuat-buat.
Komentator tersebut juga menyebutkan bahwa ada beberapa rincian seputar kepergian Assad dari Suriah, yang khususnya menyangkut peran Israel, dan dia akan mengungkapkannya pada waktunya.
Pada akhir November, kelompok perlawanan Suriah melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi yang dipegang oleh pasukan pemerintah Suriah.
Pada tanggal 8 Desember, mereka memasuki Damaskus, menyebabkan pasukan pemerintah mundur dari ibu kota. Bashar Assad mengundurkan diri sebagai presiden Suriah dan meninggalkan negara itu.
Pada tanggal 10 Desember, Mohammed al-Bashir, yang telah memimpin Pemerintahan Keselamatan Suriah di Provinsi Idlib sejak Januari 2024, mengumumkan pengangkatannya sebagai kepala pemerintahan sementara Suriah. Periode sementara tersebut diperkirakan berlangsung hingga 1 Maret 2025. (hanoum/arrahmah.id)