DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sumber-sumber Barat melaporkan berita menarik. Ternyata biang keladi dari rezim brutal Alawiyah, Bashar al-Assad dan keluarganya bersembunyi di sebuah kapal perang Rusia di Mediterania.
Situs berita UPI dan Al-Watan menuliskan laporan tersebut, seperti dilansir Kavkaz Center, Senin (14/1/2013).
Setelah dua tahun mencoba untuk tetap berkuasa, menewaskan lebih dari 60.000 warga sipil dan menciptakan gelombang pengungsi, Assad kini melarikan diri dan mencari perlindungan di bawah Rusia.
Sumber UPI mengatakan bahwa Assad selalu dikawal dengan pengamanan ketat di Damaskus, menggunakan helikopter untuk menghadiri pertemuan dan resepsi. Setiap kali ia merubah rute penerbangannya, mendarat dan bergerak di lapangan.
Disebutkan bahwa Rusia bertanggung jawab untuk melindungi keamanan Assad karena Assad tidak percaya dengan layanan keamanannya sendiri.
Kehadiran Assad di sebuah kapal perang milik Rusia menunjukkan bahwa ia telah diberikan suaka politik di Rusia meskipun tidak ada komentar resmi yang datang dari Moskow.
UPI menunjukkan bahwa fakta Assad hidup di bawah perlindungan Rusia di kapal perang Rusia mungkin berarti bahwa negosiasi nyata antara negara-negara besar yang terlibat dalam masalah Suriah bisa dimulai kapan saja.
Pergerakan Assad menggunakan helikopter kini bisa berbahaya karena Mujahidin dan para pejuang Suriah memiliki MANPADS. Hanya dengan satu tembakan tunggal sudah cukup untuk membunuh Assad.
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan bahwa Mujahidin telah berhasil menyita sebuah gudang senjata besar di pangkalan Taftanaz di provinsi Idlib. Ini dapat mengubah situasi militer di Suriah.
Komando Jabhah an-Nushrah mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penyitaan sejumlah besar senjata dan amunisi mengubah situasi yang akan terlihat nyata di medan perang mendatang. (haninmazaya/arrahmah.com)