JAKARTA (Arrahmah.com) – Al-Aqsha adalah masjid suci ketiga umat Islam. Jerusalem (Al-Quds) adalah kota kunci bagi terciptanya perdamaian maupun peperangan. Karena itu, tindakan rasisme yang dipraktekkan Israel terhadap rakyat Palestina dan situs-situs bersejarah yang ada di kota Al-Quds hingga saat ini jelas mengancam perdamaian, di samping merupakan kejahatan kemanusiaan.
Pembangunan tembok pemisah, perluasan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, dan berlangsungnya penistaan terhadap Masjid Al Quds oleh Zionis Israel perlu menjadi perhatian dari masyarakat internasional. Ditambah dengan usaha pembersihan etnis yang dilakukan oleh Israel lewat sejumlah program harus segera dihentikan.
Dalam rangka berpartisipasi aktif menyuarakan pembebasan Palestina, Asia Pacific Community for Palestine (ASPAC for Palestine) menggelar forum Asia Pacific Forum for the GMJ (Global March to Jerusalem), di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (18/3).
ASPAC mengagendakan perhelatan akbar,dengan melakukan aksi damai internasional peduli Palestina, pada 30 Maret mendatang di Amman, Yordania.
Dalam kegiatan aksi damai yang akan berlangsung tanggal 30 Maret di ibukota Jordania Amman, menurut kordinator GMJ Indonesia Ahmad Zainuddin , dalam keterangan persnya Minggu (18/3) Indonesia akan mengirim 60 peserta dari berbagai lembaga dan lintas agama, serta dari kaukus parlemen Indonesia untuk Palestina sebanyak 11 orang.
Menurut Ahmad Zainuddin Lc, Amman sengaja dipilij karena Amman merupakan kota terdekat dari Palestina. ” Di Amman perwakilan Indonesia akan bergabung dengan 2000 peserta lain yang datang dari berbagai negara untuk melakukan aksi damai.” Katanya yang merupakan Ketua Kaukus Parlemen Indonesa untuk Palestina.
Selain dilakukan di Amman kegiatan serupa juga akan dilakukan di lima kota besar di Indonesia antara lain Medan, Pontianak, Padang,Malang dan Makssar.
Tambah Ahmad, acara ini digagas oleh berbagai aktivis internasional yang peduli kepada Palestina. Indonesia dan negara lain berpartisipasi didasari terancamnya situs sacral keagamaan dan sejarah Al Quds (kota Jerusalem yang menjadi kunci terciptanya perdamaian maupun peperangan), serta menyuarakan pelanggaran Israel atas pendudukan Al Quds sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan.
“Ini bertentangan dengan rasa kemanusiaan dan keadilan, sehingga kami harus berbuat sesuatu, melakukan upaya konkrit untuk menyelamatkan kota Jerusalem dari segala bentuk diskriminasi dan kesewenangan-wenangan,” kata Ahmad yang juga anggota DPR dari komisi X.
Aspac Forum for Palestina merupakan gabungan NGO yang peduli terhadap Palestina yang dikukuhkan dalam Asia Pacific Community Conference for Palestina yang pada Juni 2011 diinisiasi oleh Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Spirit of Aqsa (SoA), Persatuan Islam (Persis), Persatuan Umat Islam (PUI, Mathla’ulAnwar, Wafaa International, Adara Relief International, Multiply for Palestine(MP4 Palestine), dan ICMI yang secara aktif berkampanye untuk solidaritas bangsa di kawasan Asia Pasifik.
“Acara ini sifatnya spiritual untuk menyelamatkan kota suci dari tiga agama dari penindasan zionis Israel dan merupakan peristiwa kemanusiaan. Ketika terjadi kematian, ini bukan secara statistic belaka melainkan penghinaan secara perasaan yang harus muncul secara politis di dunia internasional,” kata Marwah Daud.
Dalam acara ini, hadir pula Ketua Aliansi Internasional untuk Penyelamatan Al Quds dan Palestina, Mr. DR. Saoud Abou Mahfoudz asal Palestina yang berbicara mengenai kondisi Jerusalem terkini.
Selain Saoud, juga hadir Bachtiar Nasir, Lc, Ketua Spirit of Aqsa (SOA) yang akan berbicara atas nama Indonesia, Tuan Haji Azmi Thalib, perwakilan GMJ Malaysia, perwakilan Fillipina, perwakilan Srilangka, perwakilan Maladewa, perwakilan Thailand Mr. Muhamed Sally Muhamed Faris, maupun anggota Majelis Syura Jamaat Al-Islami Sri Lanka.
Sementara itu, menurut Bachtiar Nasir Lc, dewan pendiri ASPAC Forum, ketua Spirit of Aqsa dan juga ketua Miumi (Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia) mengatakan, GMJ Indonesia merupakan gabungan berbagai macam elemen yang memiliki visi bersama untuk perjuangan sipil anti penjajahan di Palestina.
“Kami harus bersatu dan menyatukan elemen masyarakat di Indonesia yang peduli pembebasan Palestina, dan tidak dibatasi oleh agama-agama tertentu, menjadi hak tiga agama untuk tinggal disana” katanya.
Global March to Jerusalem yang disingkat menjadi GMJ sendiri merupakan aksi pawai besar-besaran yang akan diikuti dari utusan masyarakat dunia dari Asia, Afrika, dan Eropa menuju Yerusalem atau ke titik terdekat yang mungkin dicapai.(bilal/arrahmah.com)