Asmatullah Shaheen Bhittani adalah pemimpin syura tertinggi Tehrik-e Taliban Pakistan (TTP) atau yang lebih dikenal sebagai Taliban Pakistan. Asmatullah telah menjabat sebagai seorang komandan senior di wilayah kesukuan Pakistan selama hampir satu dekade.
Dia berjihad di Waziristan Selatan, Tank, dan Dera Ismail Khan. Dia merupakan satu di antara 20 komandan Taliban yang paling ditakuti musuh. Pada tahun 2009, pemerintah sekuler Pakistan bahkan menawarkan hadiah $ 120.000 bagi siapa saja yang bisa membunuhnya.
Gambarnya pun terpasang diantara delapan Komandan Taliban Waziristan Selatan yang paling dicari alias ditakuti pasukan musuh: 1. Hakimullah Mehsud, 2. Waliur Rehman Mehsud, 3. Qari Hussain Mehsud, 4. Azam Tariq, 5. Maulvi Azmatullah, 6. Mufti Noor Wali, 7. Asmatullah Shaheen Bhittani, 8. Mohammad Anwar Gandapur.
Asmatullah saat ini telah ditunjuk untuk menjadi amir sementara Taliban Pakistan setelah syahidnya amir mereka, Hakimullah Mehsud, sebagai akibat dari serangan pengecut pesawat tak berawak AS pada Jum’at (1/11/2013) lalu, lansir LWJ.
Penunjukkan Asmatullah sebagai amir sementara dilakukan hanya satu hari setelah adanya laporan dari Pakistan yang mengklaim bahwa Khan Said, wakil kelompok Amir Taliban Pakistan yang juga dikenal sebagai Sajna Mehsud, ditunjuk untuk memimpin Gerakan Taliban di Pakistan.
Asmatullah telah menjabat sebagai komandan militer di kota-kota Jandola dan Tank di distrik Tank dan melaporkannya langsung kepada Hakimullah. Pada akhir 2009, sejumlah komandan Taliban Pakistan pergi dari wilayah kesukuan Mehsud di Waziristan Selatan untuk menghindari serangan tentara bayaran Pakistan yang diluncurkan pada bulan Oktober tahun itu. Untuk melepaskan diri dari bidikan militer, para komandan Taliban tersebut menuju ke Waziristan Utara, Arakzai, Kurram, Khyber, dan daerah-daerah di Waziristan Selatan yang berada di bawah kendali Kelompok Mullah Nazir.
Pada tahun 2009, Asmatullah dan sejumlah pasukannya pindah ke kota pelabuhan selatan Karachi, di mana dia melanjutkan perjuangan jihadnya. Pada 30 Desember 2009, Asmatullah mengumumkan bahwa salah satu pejuangnya telah melancarkan operasi syahid pada 28 Desember terhadap prosesi sesat keagamaan Syi’ah di Karachi yang berhasil menewaskan 43 Syi’ah dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Pada tahun 2011, Asmatullah kembali melancarkan operasi militer di wilayah kesukuan. Pada Desember 2011, pasukannya menyerbu sebuah benteng Korps Perbatasan di distrik Tank. Lima belas tentara Korps Perbatasan ditawan sementara satu lainnya tewas dalam serangan itu.
Setelah serangan terhadap pos Korps Perbatasan di Tank, Asmatullah menyatakan syukur atas kelancaran operasi tersebut dan mengatakan itu dilakukan untuk membalas kematian Taj Gul Mehsud, yang syahid, InsyaAllah, terbunuh bersama 12 mujahidin lainnya dalam serangan udara salibis AS pada 26 Oktober 2011. Taj Gul Mehsud dikenal sebagai seorang wakil senior Hakimullah.
Asmatullah juga telah melancarkan operasi jihad melawan pasukan salibis AS dan pasukan koalisi di Afghanistan. Pada tahun 2006, dia secara terbuka merekrut mujahidin untuk berjihad di Afghanistan dan menyerukan penerapan syariah, atau hukum Islam, di Pakistan.
“Kami akan berangkat ke Afghanistan besok, bagi mereka yang ingin berpartisipasi dalam Jihad dapat bergabung dengan kami,” seru Asmatullah kepada sebuah kelompok jihad Pakistan di kota Jandola di distrik Tank saat itu. (banan/arrahmah.com)