KABUL (Arrahmah.com) – Pada Ahad (15/8/2021), Rusia mengatakan bahwa pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB diadakan. Hal tersebut muncul ketika laporan-laporan media menunjukkan bahwa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah mengundurkan diri dan pergi dari Afghanistan saat Taliban memasuki ibu kota Kabul.
Rusia bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa di negara yang dilanda perang itu, kata pejabat kementerian luar negeri Zamir Kabulov kepada kantor berita Rusia. Menurut sumber, utusan Rusia untuk Afghanistan juga mengatakan bahwa negara itu tidak akan mengevakuasi staf kedutaan besarnya di Kabul.
Pembicaraan setelah Ghani mengundurkan diri
Presiden Ashraf Ghani telah menyerahkan kekuasaan, dan pemerintahan transisi telah dibentuk setelah pembicaraan antara pemerintah Afghanistan dan perunding Taliban di istana Presiden. Pemerintahan baru akan dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar. Menteri Dalam Negeri Afghanistan Abdul Sattar Mirzakwal sebelumnya mengatakan bahwa akan ada “pemindahan kekuasaan secara damai.”
Dalam pidato yang direkam, dia mengatakan bahwa rakyat Afghanistan tidak perlu khawatir dan tidak akan ada serangan ke kota itu. “Akan ada transfer kekuasaan secara damai kepada pemerintah transisi,” tambah Mirzakwal.
Siapakah Mullah Abdul Ghani Baradar?
Mullah Abdul Ghani Baradar (53), juga disebut Mullah Baradar, adalah salah satu pendiri Taliban. Dia adalah wakil Mullah Muhammad Umar (rahimahullah), pendiri Taliban. Baradar ditangkap di Pakistan pada Februari 2010. Namun, dia dibebaskan pada 24 Oktober 2018, atas permintaan Amerika Serikat. Baradar dibesarkan di Kandahar, tempat kelahiran gerakan Taliban. (haninmazaya/arrahmah.com)