MOGADISHU (Arrahmah.com) – Syaikh Abdul Aziz Abu Mush’ab juru bicara militer Mujahidin Ash-Shabab Somalia menegaskan bahwa Gary Schroen, direktur operasi CIA untuk kawasan Afrika Timur, akhirnya tewas oleh bekas luka-luka yang dideritanya akibat serangan syahid yang dilakukan mujahidin Ash-Shabab di dalam kota Mogadishu pada 3 Ramadhan 1434 H lalu, laporan kantor berita Shahadah.
Pernyataan itu ditegaskan oleh juru bicara militer Harakah ash-Shabab al-Mujahidin Somalia pada 25 Juli 2013 M lalu.
“Sebelumnya kami menginformasikan bahwa ia [Schroen] terluka, maka hari ini kami menginformasikan bahwa ia telah tewas akibat luka-luka yang dideritanya. Setelah bersyukur kepada Allah Ta’ala, kami mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam operasi ini, khususnya regu pelaku serangan syahid. Kami berdoa kepada Allah semoga mengampuni al-akh pelaku serangan syahid dan menerimanya dalam golongan syuhada’,” kata Syaikh Abdul Aziz Abu Mush’ab.
Gary Schroen mengalami cedera parah dalam serangan bom syahid mujahidin Ash-Shabab Somalia pada Jum’at (12/7/2013) di Mogadishu.
Schroen telah berdinas di CIA selama 30 tahun. Ia memulai karirnya dari kepala tim yang menangani kasus, sampai wakil deputi divisi Asia Dekat, dan direktur operasi sejak 1999-2001. Selama bekerja untuk CIA, ia telah menempati sejumlah pos jabatan penting. Pada 1980an ia menempati jabatan kepala markas CIA di Afghanistan (namun bekerja dari Pakistan). Pada 1992-1994 Schroen bekerja di kantor pusat CIA, Langley, Virginia, mengontrol operasi Iran.
Pada 1996 sampai pertengahan 1999 ia mengepalai kantor CIA di Pakistan. Selama periode ini ia memimpin operasi CIA untuk menemukan dan menangkap Syaikh Usamah bin Ladin. Ia juga menemui dan menjalin kontak dengan mantan-mantan pemimpin kelompok jihad Afghanistan pada era perang melawan komunis Uni Soviet, seperti Burhanudin Rabbani dan Ahmad Shah Masood. Mereka didekati untuk direkrut melawan pemerintahan Islam Taliban.
Pengalaman dan keahlian kerja Schroen di Afghanistan sebelum serangan 11 September 2001 telah dibukukan dalam buku yang memenangkan penghargaan Steve Coll‘s Pulitzer Prize, dengan judul Ghost Wars: The Secret History of the CIA, Afghanistan, and Bin Laden, From the Soviet Invasion to September 10, 2001.
Sebagai hasil pengalaman kerjanya bersama dengan Aliansi Utara selama berkarir di Afghanistan, Schroen membangun persahabatan dengan komandan Aliansi Utara Jendral Ahmad Shah Massoud.
Meskipun ia berencana untuk pensiun, Schroen dipanggil kembali setelah serangan 11 September 2001 untuk memimpin sebuah tim CIA ke Afghanistan. Ia tergabung dalam tim tujuh perwira, terbang ke Afghanistan pada tanggal 26 September 2001, dan mulai mengamankan dukungan di antara Aliansi Utara tak lama sebelum kedatangan US Army Special Forces ODA 555.
Ia membangun koalisi dengan Aliansi Utara dan kelompok komunis Jendral Abdu Rasheed Dastoum untuk memuluskan invasi salibis AS dan NATO ke Afghanistan. Tujuan utama dari invasi salibis itu adalah menjatuhkan Imarah Islam Taliban dan menghancurkan Al-Qaeda.
Schroen adalah sosok yang sangat terkenal dan disegani di CIA. Karir terakhirnya adalah menjadi direktur operasi CIA untuk kawasan Afrika Timur yang berkedudukan di Kenya. Operasi utamanya adalah memerangi mujahidin Ash-Shabab Somalia. Di Somalia pula akhirnya iatewas oleh luka-luka akibat serangan syahid mujahidin. (muhibalmajdi/arrahmah.com)