KABUL (Arrahmah.com) — Rezim Taliban di Afghanistan memastikan kaum perempuan tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi di universitas.
Walaupun demikian, Taliban memberikan sejumlah syarat yakni larangan perempuan belajar dalam satu kelas bersama dengan kaum laki-laki.
“Warga Afghanistan akan melanjutkan pendidikan tinggi mereka di bawah hukum syariah dengan aman tanpa berada dalam lingkungan campuran antara perempuan dan laki-laki,” kata Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan di rezim Taliban, Abdul Baqi Haqqani, dikutip dari AFP (28/11/2021).
Haqqani mengungkapkan informasi ini kala pertemuan dengan para tetua, yang dikenal sebagai Loya Jirga.
Haqqani menyampaikan Taliban ingin menciptakan kurikulum Islam yang sesuai dengan nilai Islam yang mereka pegang, pun juga sesuai dengan nilai nasional dan historis Afghanistan.
Ia juga menyatakan di saat bersamaan Taliban juga ingin membuat kurikulum pendidikan yang dapat bersaing dengan negara lain namun tetap berpegang teguh dalam ajaran Islam.
Sebelumnya, rektor Universitas Kabul pilihan Taliban sempat melarang perempuan melanjutkan studi atau mengajar di sekolah itu.
“Wahai warga semua, saya berikan janji saya sebagai rektor Universitas Kabul: selama lingkungan Islami yang nyata tidak tersedia bagi semua orang, perempuan tidak akan diizinkan untuk datang ke universitas atau bekerja. Islam prioritas utama,” kata Ashraf Ghairat akhir September lalu. (hanoum/arrahmah.com)