DARAA (Arrahmah.com) – Lebih dari 30 orang tewas dalam pembunuhan dan ledakan yang dilakukan oleh rezim Asad di provinsi Daraa Suriah sejak awal Desember 2020, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Menurut kelompok hak asasi yang berbasis di Inggris, aktivis SOHR telah memantau peningkatan operasi militer di provinsi Daraa, ketika pasukan rezim mengumpulkan sejumlah tentara infanteri di daerah Al-Dahiyah di barat daya kota Daraa.
Pasukan ini telah ditempatkan di gedung-gedung dan rumah-rumah di daerah tersebut, jelas laporan itu.
Menurut sumber SOHR, militer rezim berusaha untuk mengerahkan pasukan mereka di pedesaan barat Daraa dengan tujuan menghancurkan beberapa desa dan kota serta menangkap “buronan”.
Pada November terungkap bahwa rezim Suriah menyiksa 98 orang selama dua tahun terakhir yang melanggar perjanjian Daraa 2018, menurut sumber lokal.
Pada 2018, Rusia bersama dengan rezim Suriah menandatangani kesepakatan yang memungkinkan ribuan oposisi dan warga sipil pergi ke wilayah yang dikuasai oposisi lainnya dengan aman saat mereka melancarkan serangan ke Daraa, tempat lahirnya revolusi Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)