DARAA (Arrahmah.com) – Warga sipil Daraa al-Balad yang terkepung, ibu kota provinsi Daraa selatan, telah menyeru rezim Suriah untuk pergi dari kota, setelah serangan skala besar oleh pasukan rezim yang didukung Rusia yang menewaskan dua orang, kata para aktivis, Selasa (27/7/2021).
Pasukan rezim dan milisi yang dipimpin Iran telah menyerbu lingkungan timur Daraa al-Balad meskipun kesepakatan dicapai pada hari Senin antara rezim dan penentangnya mengakhiri pengepungan sebulan dan menghentikan operasi militer dengan imbalan oposisi menyerahkan senjata mereka, lansir Zaman Alwasl (28/7).
Rezim sebelumnya mengancam akan menyerbu Daraa kecuali warga menyerahkan semua senjata dan mengizinkan pasukan menggeledah rumah.
Satu kelompok hak asasi manusia memperingatkan “dampak kemanusiaan yang serius” yang mempengaruhi hingga 40.000 orang jika rezim Suriah melanjutkan pengepungannya di Daraa.
Perjanjian tersebut juga menetapkan bahwa pasukan rezim akan mendirikan 3 titik militer di Daraa al-Balad. Kesepakatan itu, seperti yang dilaporkan oleh berita lokal, menetapkan bahwa semua senjata ringan diserahkan kepada pasukan rezim, serta pelucutan senjata milisi pro-rezim di daerah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)