DAMASKUS (Arrahmah.com) – Presiden Suriah Bashar Asad pada Senin (4/5/2020) memperingatkan bahwa negara itu dapat menghadapi “bencana nyata” jika kasus virus corona melonjak dan membanjiri layanan kesehatan.
Tingkat infeksi yang rendah saat ini tidak berarti Suriah telah lolos dari “lingkaran bahaya”, Asad mengatakan dalam sebuah pidato kepada komite pemerintah yang mengawasi langkah-langkah untuk mengekang pandemi.
“Angka-angka ini tiba-tiba bisa melonjak dalam beberapa hari atau beberapa pekan dan kita akan melihat di depan kita bencana nyata yang melebihi kesehatan dan kemampuan logistik kita,” katanya.
Pemerintah rezim memberlakukan jam malam nasional lebih dari sebulan yang lalu setelah mengumumkan kasus virus korona pertama yang dikonfirmasi secara resmi setelah beberapa pekan membantah klaim yang ditutup-tutupi yang diungkapkan oleh sumber medis dan saksi yang mengatakan ada lebih banyak kasus.
Suriah kini telah melaporkan 44 kasus yang dikonfirmasi dan tiga kematian. PBB dan badan-badan pekerja kemanusiaan telah memperingatkan bahwa negara itu berisiko tinggi jika terjadi wabah besar karena sektor kesehatan yang rapuh dan kurangnya sumber daya.
Di bawah tekanan untuk melunakkan dampak ekonomi pada negara yang dilanda sanksi yang dirusak oleh perang selama sembilan tahun, pihak berwenang telah meredakan penutupan dalam sepekan terakhir dan memungkinkan berbagai profesi dan bisnis untuk kembali bekerja.
(fath/arrahmah.com)