DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pemimpin rezim Nushairiyah Suriah, Bashar Asad, mengungkapkan bahwa Kesultanan Oman telah memahami dimensi perang di Suriah.
Asad mengatakan bahwa Oman tidak memutuskan hubungannya dengan Damaskus di tengah krisis Suriah, meskipun ada pemutusan total oleh negara-negara Arab, regional dan internasional, lansir MEMO pada Senin (10/12/2018).
“Muscat memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang terjadi di Suriah, dimensi perang internasional yang telah diluncurkan untuk menentangnya, dan organisasi ‘teroris’ negara telah menjadi sasaran,” klaim Asad kepada surat kabar Omani.
Sebagian besar negara-negara Arab telah memutuskan hubungan dengan rezim Suriah sejak pecahnya perang pada tahun 2011. Rezim juga menghadapi isolasi internasional menyusul kejahatannya terhadap rakyat Suriah yang menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut jatuhnya rezim.
Asad dan menteri luar negeri Oman bertemu di Damaskus pada Ahad (9/12) untuk membahas ide-ide yang telah diajukan untuk “mengatasi” krisis Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)