DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pemimpin rezim Nushairiyah Suriah, Bashar Asad pada Selasa (22/10/2019) mengatakan rezim akan mendukung pejuang Kurdi di wilayah Suriah timur laut, dalam perang melawan tentara Turki dan pejuang oposisi yang didukung Turki.
“Kami siap mendukung kelompok mana pun yang melakukan perlawanan terhadap agresi Turki,” katanya dalam sebuah video yang dibagikan oleh kantor kepresidenan.
“Ini bukan keputusan politik. Kami tidak mengambil keputusan politik apa pun sekarang,” katanya kepada pasukan rezim di garis depan di provinsi Idlib, seperti dilansir Zaman Alwasl.
“Itu adalah tugas konstitusional dan tugas nasional,” klaimnya melanjutkan.
Turki dan sekutunya di Suriah pada 9 Oktober melancarkan serangan lintas-perbatasan terhadap para pejuang Kurdi di Suriah timur laut setelah pengumuman penarikan militer AS.
Turki ingin mendirikan zona penyangga di wilayah Suriah di sepanjang perbatasan selatannya untuk menjaga pasukan Kurdi yang dipandangnya sebagai teroris.
Di bawah kesepakatan gencatan senjata yang diprakarsai AS yang diumumkan pekan lalu, pejuang Kurdi sampai Selasa malam harus menarik diri dari jalur sepanjang 120 kilometer (70 mil) di sepanjang perbatasan yang sebagian besar telah direbut selama operasi.
Seperti diketahui, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah menjadi sekutu utama Amerika Serikat dalam pertempuran melawan ISIS. Penarikan pasukan AS sebagian besar telah dilihat sebagai pengkhianatan terhadap Kurdi Suriah.
Serangan Turki memaksa Kurdi untuk mencari bantuan dari rezim dan membuat kesepakatan untuk mengerahkan pasukan Asad di beberapa daerah di timur laut untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
Pasukan rezim sejak itu dikerahkan di kota perbatasan Kobane serta kota Manbij, tanpa bentrok dengan pasukan Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)