WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kepala staf gabungan AS, Laksamana Mike Mullen, telah kembali meyakinkan negara Zionis Israel bahwa hubungan militer Washington dan Tel Aviv aja tetap terjamin meskipun kedua belah pihak ‘agak berbeda’ dalam menyikapi perubahan yang terjadi di Mesir.
Mullen juga AS Ketua Gabungan Kepala Staf Laksamana Mike Mullen dikirim ke Israel dan Yordania untuk meyakinkan mereka bahwa jatuhnya mantan presiden Mesir yang didukung AS, Hosni Mubarak, tidak akan mempengaruhi aliansi AS di kawasan itu.
Sementara Amerika Serikat berulang kali menyuarakan dukungan untuk “transisi tertib dan tulus menuju demokrasi” di Mesir. Israel sendiri tetap menentang pengusiran Mubarak.
Mullen mengatakan menjelang pertemuan dengan Presiden Israel, Shimon Peres, bahwa Washington memiliki akan terus menjalin hubungan dengan militer Israel.
“Kekuatan hubungan ini adalah sesuatu yang bergantung pada kami berdua, dan itu sangat relevan dalam masa-masa sangat sulit,” kata Mullen, menurut AFP pada Selasa (15/2/2011).
Mullen juga bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barak.
Tel Aviv sangat khawatir jatuhnya rezim Mubarak akan mengakhiri perjanjian perdamaian 1979 antara Tel Aviv dan Kairo. Israel juga sangat mengkritik Amerika Serikat karena mendukung protes anti-pemerintah di Mesir. (althaf/arrahmah.com)