WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat mengumumkan rencananya untuk menjual pesawat tempur pada Saudi Arabia senilai $ 60 miliar. Transaksi ini merupakan transaksi paling besar yang pernah dilakukan oleh negara adidaya itu sepanjang sejarahnya.
Andrew Saphiro, asisten menteri luar negeri AS untuk urusan politik-militer, menyatakan pada konferensi pers Rabu (20/10/2010) bahwa pemerintahnya tidak memiliki kepentingan apapun atas penjualan yang terdiri dari 84 unit pesawat jet Boeing F-15 dan upgrade atas 70 unit F-15 yang sudah dimiliki Arab Saudi. Ia pun menyanggah bahwa kerja samanya dengan negara Arab akan mengancam Israel.
Di bawah perjanjian itu, Saudi Arabia pun diberi pilihan untuk membeli 72 unit helikopter Black Hawk yang dibuat oleh Sikorsky Aircraft, cabang dari United Technologies Corp.
Menurut laporan, kerja sama AS-Saudi membuat Israel cemas. Namun, Washington menyatakan bahwa meskipun pihaknya akan melakukan transaksi besar-besaran dengan Saudi Arabia, namun perlengkapan militer yang akan didapatkan oleh Saudi tidak akan menyamai perlengkapan militer yang dimiliki oleh negara Zionis, termasuk F-35 dan Joint Strike Fighter, pesawat tempur terbaru.
“Kami telah berkonsultasi dengan Israel atas penjualan ini, dan Israel tidak bermasalah atas hal ini,” kata Shapiro.
Shapiro mengatakan total penjualan tidak akan melebihi angka $60 miliar.
Sementara itu, sejumlah kalangan pun menganggap bahwa tindakan AS dalam menjual sejumlah besar perlengkapan militer ini merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi kekhawatiran AS terhadap Iran dan program pengembangan nuklirnya.
“Ini bukan semata-mata terkait dengan Iran,” ujar Saphiro, “Ini adalah salah satu upaya kami untuk membantu pemerintah Saudi dengan kebutuhan militernya. Mereka hidup di lingkungan yang berbahaya dan kami membantu mereka agar mereka bisa memelihara dan menjaga keamanan negara mereka.”
Selain itu, perjanjian ini pun mencakup penjualan sistem pertahanan rudal THAAD yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp.
Pada saat yang sama, perjanjian mengenai peningkatan kualitas angkatan laut Saudi Arabia yang akan bernilai $ 30 miliar pun menjadi salah satu topik yang juga dibahas oleh para petinggi Amerika Serikat. (althaf/arrahmah.com)