WASHINGTON (Arrahmah.id) – Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf mengatakan Amerika Serikat telah melakukan segala yang bisa dilakukan untuk meyakinkan Turki agar mundur dari kemungkinan operasi militer di Suriah utara, namun, Ankara tidak akan mundur dari keputusannya, Anadolu melaporkan.
Leaf membuat pernyataan selama pertemuan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS yang diadakan kemarin untuk membahas situasi kemanusiaan di Suriah, rezim Suriah Bashar Asad dan kemungkinan operasi Turki untuk membangun zona penyangga di Suriah utara.
Leaf menyatakan keprihatinannya tentang kemungkinan operasi Turki, mencatat bahwa Washington sedang dalam pembicaraan dengan Turki untuk mencegah kemungkinan operasi tersebut.
Menurut pejabat Amerika, kemungkinan operasi “akan membahayakan misi Amerika di Suriah,” menambahkan, “Kami melakukan yang terbaik untuk mencegah pemerintah Turki dari operasi militer.”
“Kami menyatakan keprihatinan kami [tentang operasi], tetapi jujur saja, [Turki] tidak mundur,” katanya.
Sementara itu, Wakil Asisten Menteri Pertahanan (DASD) untuk Timur Tengah, Dana Stroul, juga menyatakan keprihatinannya tentang potensi operasi Turki, namun dia mengatakan AS mengakui masalah keamanan Turki yang sah dan mendesak semua pihak tentang perlunya memutuskan deeskalasi.
Dia menambahkan bahwa setiap serangan baru “dapat melemahkan stabilitas regional dan membahayakan pasukan AS dan koalisi melawan ISIS [Daesh].”
Pekan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki bergerak ke tahap baru mengenai keputusannya untuk membangun zona penyangga sedalam 30 kilometer di Suriah utara, dan untuk membersihkan daerah Tel Rifaat dan Manbij dari teroris. (haninmazaya/arrahmah.id)