WASHINGTON (Arrahmah.com) – AS akan memperkuat pasukannya di Timur Tengah dengan 1.500 tentara tambahan, kata Donald Trump, Jumat (24/5/2019) ketika Pentagon menyalahkan Iran atas serangan terhadap kapal tanker minyak di lepas pantai UEA.
“Kami ingin memiliki perlindungan di Timur Tengah,” ujar Trump ketika meninggalkan Gedung Putih untuk perjalanan ke Jepang. “Kami akan mengirimkan sejumlah kecil pasukan, untuk melindungi.”
“Sejumlah orang yang sangat berbakat akan pergi ke Timur Tengah sekarang. Dan kita akan lihat apa yang terjadi.”
Tak lama setelah komentarnya, Pentagon menuduh Garda Revolusi Iran (IRGC) bertanggung jawab langsung atas serangan terhadap tanker di UEA awal bulan ini, menggambarkannya sebagai bagian dari “kampanye” oleh Teheran yang menggerakkan penyebaran baru AS.
“Serangan terhadap pengiriman di Fujairah kami kaitkan dengan IRGC,” kata Laksamana Muda Michael Gilday, direktur Staf Gabungan, menambahkan Pentagon mengaitkan ranjau limpet yang digunakan dalam serangan ke IRGC.
Sebanyak 1.500 pasukan tambahan akan terdiri dari pengerahan 900 lebih pasukan, termasuk insinyur, dan perpanjangan tur oleh sekitar 600 personel yang menjaga rudal Patriot.
Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa anggota Kongres diberitahu setelah pertemuan Gedung Putih Kamis (23/5) membahas proposal Pentagon untuk meningkatkan pasukan di wilayah tersebut.
Awal pekan ini, para pejabat mengatakan bahwa perencana Pentagon telah menguraikan rencana yang bisa mengirim hingga 10.000 bala bantuan militer ke wilayah tersebut.
Penjabat Kementerian Pertahanan Patrick Shanahan kemudian mengatakan perencana belum menentukan angka yang tepat.
AS mulai memperkuat kehadirannya di wilayah Teluk Arab bulan ini dalam menanggapi apa yang dikatakannya sebagai ancaman dari Iran. (Althaf/arrahmah.com)