WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kemungkinan biaya operasi militer AS terhadap Suriah tidak akan “luar bisa”, ujar kepala Angkatan Laut AS pada Kamis (5/9/2013), mengecilkan potensi biaya operasi.
Laksamana Jonathan Greenert mengeluarkan komentar untuk mengonfirmasi perkiraan kasar dari Kepala Pentagon, Chuck Hagel pada Rabu (4/9) yang mengatakan kepada anggota parlemen biaya serangan kemungkinan akan menghabiskan puluhan juta dollar, lapor AFP.
Kapal angkatan laut dan kapal selam yang dilengkapi dengan rudal jelajah Tomahawk diharapkan dapat memainkan perang utama dalam operasi militer yang diusulkan oleh presiden negara penjajah AS, Barack Obama, yang telah meminta Kongres untuk mendukung rencana intervensinya ini.
Dalam menguraikan dana yang dibutuhkan, Greenert mengatakan bahwa satu rudal Tomahawk mengeluarkan biaya sebesar 1,5 juta dollar dan itu menghemat kapal angkatan laut AS di wilayah tersebut dari menghabiskan biaya jutaan dollar.
“Angka-angka tersebut cukup mengganggu tetapi tidak luar biasa pada saat ini,” klaim Greenert seakan melupakan bahwa saat ini AS tengah menghadapi krisis ekonomi yang parah.
Angkatan Laut AS saat ini memiliki empat kapal di Mediterania.
Ini adalah pertama kalinya seorang perwira senior militer AS telah seara terbuka mengakui pemerintahan Obama sedang mempertimbangkan rudal Tomahawk dalam serangan terhadap Suriah. Dia mengklaim bahwa Tomahawak sebagai senjara yang efektif yang tersedia dan benar-benar “pilihan yang baik” untuk para komandan.
Pada Rabu, anggota parlemen AS meminta menteri pertahanan untuk memperhitungkan kemungkinan biaya yang dihabiskan untuk operasi militer.
“Ini akan mencapai puluhan juta dollar, rentangnya seperti itu,” ujar Hagel.
Perkiraan Pentagon rupanya didasarkan pada asumsi bahwa intervensi militer akan berlangsung tidak lebih dari beberapa hari. (haninmazaya/arrahmah.com)