WASHINGTON (Arrahmah.id) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (11/4/2023) menetapkan beberapa tokoh kelompok militan Hurras al Diin (HaD) sebagai teroris global dan informasi tantang keberadaan mereka diganjar dengan hadiah sebesar $5 juta AS.
“Hari ini, Departemen Luar Negeri menentapkan Dr. Sami Mahmud Mohammed al Uraydi sebagai Teroris Global karena perannya di HaD yang berafiliasi pada Al Qaeda,” ujar Antony Blinken, Sekretaris Negara, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, dikutip dari The Jerusalem Post (12/4).
Selain Sami yang menjadi ulama di HaD, pemimpin HaD Faruq al Suri pun ikut masuk ke dalam daftar perburuan AS ditambah seorang tokoh majelis syura HaD, Abu Abd Karim al Masri.
Sebelumnya, Sami menyatakan keluar dari kelompok militan Jabhah Nursah (JN) setelah kelompok tersebut melepaskan diri dari Al Qaeda dan membentuk kelompok Hai’ah Tahrir Asy Syam (HTS). Ia dan beberapa rekannya termasuk Faruq al Suri kemudian membentuk HaD pada tahun 2018 dan tetap menyatakan bagian dari jaringan global al Qaeda.
Sedangkan Faruq al Shami atau dikenal juga Abu Humam, sebelumnya adalah komandan tempur di HTS. Dia sempat mengikuti jihad Afghanistan dan menjadi salah satu pelatih pada tahun 1998-1999 di kamp al Ghuraba dan Kamp Al Farouq yang dijalankan Abu Mushab al Suri dan Al Qaeda.
Tahun 2003, Abu Humam berjihad dan menjadi perwakilan Al Qaeda di Irak. Dia kemudian bertemu dengan Abu Musab al-Zarqawi dan Abu Hamza al-Muhajir. Karena keterlibatnya di Irak, dia menjadi sasaran penangkapan intelejen suriah sehingga harus pindah-pindah dari berbagai penjara.
Dia dibebaskan dari penjara di Lebanon pada 2012 dan segera melakukan perjalanan ke Suriah untuk berpartisipasi dalam revolusi Suriah. Dia bergabung dengan JN yang kala itu masih tergabung dan menjadi perwakilan kelompok militan Islamic State of Irak, cikal bakal Islamic State (ISIS).
Pada 5 Maret 2015, media pemerintah Suriah mengklaim bahwa Abu Humam telah tewas dalam operasi AD Suriah di Idlib. Namun, sumber lain, termasuk SOHR, melaporkan bahwa di telah terbunuh oleh serangan udara AS. Namun tidak pernah ada konfirmasi resmi dari pihak HaD. (hanoum/arrahmah.id)