SANA’A (Arrahmah.id) – Pasukan Amerika melancarkan “serangan pertahanan diri” pada Rabu (21/2/2024) terhadap rudal-rudal Houtsi dan meluncurkan serangan di daerah-daerah yang dikuasai oleh kelompok tersebut di Yaman yang mengancam pelayaran komersial dan angkatan laut di Laut Merah, kata militer Amerika.
Houtsi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang, telah mengganggu jalur pelayaran penting sejak November dalam kampanye yang mereka katakan sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza selama perang Israel-Hamas.
Sebelum fajar Rabu waktu Sana’a, “Pasukan Komando Pusat AS melakukan empat serangan pertahanan diri terhadap tujuh rudal jelajah anti-kapal Houtsi yang bergerak dan satu peluncur rudal balistik anti-kapal bergerak yang dipersiapkan untuk diluncurkan ke Laut Merah,” klaim CENTCOM dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, seperti dilansir AFP.
Militer mengatakan bahwa pihaknya juga menembak jatuh sebuah “sistem pesawat tanpa awak serangan satu arah.”
“Pasukan CENTCOM mengidentifikasi rudal, peluncur, dan UAS yang berasal dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menentukan bahwa mereka menghadirkan ancaman yang akan segera terjadi terhadap kapal-kapal dagang dan kapal-kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut,” kata CENTCOM.
Pada Selasa, Pentagon mengatakan bahwa sebuah pesawat tak berawak AS jatuh di lepas pantai Yaman setelah tampaknya dihantam rudal yang ditembakkan oleh Houtsi.
Serangan di Laut Merah telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan-perusahaan pelayaran, sehingga memaksa banyak perusahaan pelayaran untuk menghindari Laut Merah, sebuah rute vital yang biasanya mengangkut sekitar 12% perdagangan maritim global. (haninmazaya/arrahmah.id)