SANA’A (Arrahmah.id) – Amerika Serikat telah menyerang lebih dari 100 target di daerah-daerah yang dikuasai Houtsi di Yaman sejak memulai tahap terbaru dari kampanye udara terhadap milisi yang didukung Iran tersebut bulan lalu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pada Rabu (9/4/2025).
Pasukan Amerika telah menggempur Houtsi dengan serangan udara hampir setiap hari sejak 15 Maret dalam upaya untuk mengakhiri ancaman yang mereka timbulkan terhadap pelayaran sipil dan kapal-kapal militer di Laut Merah dan Teluk Aden.
“AS telah menyerang lebih dari 100 target di wilayah yang dikuasai Houtsi di Yaman,” ujar pejabat pertahanan tersebut dalam menanggapi pertanyaan tentang jumlah serangan Amerika sejak pertengahan Maret, lansir AFP.
“Kami telah menghancurkan fasilitas komando dan kontrol, fasilitas pembuatan senjata, dan lokasi penyimpanan senjata canggih,” klaim pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Terlepas dari serangan tersebut, Houtsi -yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman dan telah berperang dengan pemerintah yang diakui secara internasional sejak 2015- terus mengklaim serangan terhadap kapal-kapal AS dan “Israel”.
Para militan mulai menargetkan pengiriman pada akhir 2023, mengklaim solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza, yang telah hancur oleh kampanye militer yang diluncurkan oleh “Israel” setelah serangan Hamas yang mengejutkan pada bulan Oktober tahun itu.
Serangan Houtsi telah mencegah kapal-kapal melewati Terusan Suez -rute vital yang biasanya membawa sekitar 12 persen lalu lintas pelayaran dunia- sehingga memaksa banyak perusahaan untuk mengambil jalan memutar yang mahal di sekitar ujung Afrika selatan.
Amerika Serikat pertama kali mulai melakukan serangan terhadap Houtsi di bawah pemerintahan Biden, dan Presiden Donald Trump bersumpah pekan lalu bahwa aksi militer terhadap milisi akan terus berlanjut hingga mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi pelayaran.
“Pilihan bagi Houtsi sudah jelas: Berhenti menembaki kapal-kapal AS, dan kami akan berhenti menembaki Anda. Jika tidak, kita baru saja memulai, dan penderitaan yang sesungguhnya akan datang, baik untuk Houtsi maupun sponsor mereka di Iran,” ujar Trump dalam platform Truth Social miliknya. (haninmazaya/arrahmah.id)