WASHINGTON (Arrahmah.com) – Militer AS sedang memulai “fase baru” di Irak dan tidak akan lagi terlibat dalam misi tempur pada akhir tahun, kata Presiden Joe Biden, Senin (26/7/2021).
Berbicara kepada wartawan sebelum pertemuan dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi, Biden mengatakan Washington dan Baghdad akan terus bekerja sama dalam “kontraterorisme”, dengan menyebutkan secara khusus ancaman yang ditimbulkan oleh Daesh/ISIS.
Biden mengatakan operasi gabungan AS-Irak melawan kelompok teroris itu “penting untuk stabilitas kawasan.”
Kehadiran AS di Irak akan bergeser untuk fokus pada pelatihan, dan membantu pasukan pemerintah Irak, kata Biden, lansir Anadolu.
“Kami mendukung penguatan demokrasi Irak dan kami ingin memastikan pemilihan berlangsung pada Oktober,” tambah Biden.
Pertemuan Biden dengan al-Kadhimi terjadi satu minggu setelah pemboman yang diklaim oleh Daesh/ISIS merenggut nyawa 30 orang di distrik kota Sadr Baghdad.
Militan ISIS telah meningkatkan serangan di Irak dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di provinsi Kirkuk, Salahuddin, dan Diyala.
Pada 2017, Irak menyatakan kemenangan atas ISIS dengan merebut kembali semua wilayah yang direbut oleh ISIS sejak musim panas 2014, diperkirakan sekitar sepertiga dari total wilayah negara itu. (haninmazaya/arrahmah.com)