WASHINGTON (Arrahmah.com) – Gedung Putih pada hari Minggu (10/7/2011) menyatakan bahwa pihaknya telah menahan sekitar $ 800 juta bantuan militer untuk Pakistan. Pada saat yang sama, Pentagon mengatakan bahwa Islamabad sedang mengurangi kedekatan hubungan dengan AS dalam bidang pertahanan.
Dana sebesar $ 800 juta merupakan sepertiga dari bantuan keamanan tahunan yang diberikan AS untuk Pakistan. Dalam anggaran 2010-2011, Pakistan menghabiskan $ 6,41 miliar untuk pengeluaran pertahanan, meningkat $ 1,27 miliar dari tahun sebelumnya.
Pengamat diplomatik di Washington mengatakan bahwa meskipun penahanan bantuan ini akan menyakiti Pakistan, AS tetap tidak mungkin membujuk militer Pakistan untuk mengikuti instruksi Washington.
Dalam sebuah pernyataan yang tidak biasa bulan lalu, militer Pakistan meminta Amerika Serikat untuk mengalihkan sebagian dari bantuan militer untuk sektor sipil.
Dan pada hari Minggu (10/7), Pentagon mengirimkan pernyataan ke beberapa outlet berita Amerika Serikat, mencatat bahwa militer Pakistan juga telah meminta “pengurangan yang signifikan” dari militer AS dan telah membatasi akses bagi personel AS untuk mendapatkan visa di negerinya.
Dua langkah ini mengikuti serangkaian pernyataan dari Washington yang menunjukkan bahwa hubungan AS-Pakistan, yang mulai mengikis karena penangkapan Raymond Davis pada bulan Januari, telah mencapai titik terendah.
Sementara itu, Kepala Staf Gedung Putih, Bill Daley, mengatakan kepada televisi ABC bahwa Pakistan telah mengambil beberapa langkah yang telah memberikan AS alasan untuk menghentikan beberapa bantuan militer untuk Pakistan.
Daley mengakui bahwa serangan 2 Mei di Abbottabad, yang konon menewaskan pemimpin Al Qaeda Syaikh Usamah bin Laden, telah menyebabkan ketegangan baru dalam hubungan bilateral kedua negara.
“Tentunya masih banyak rasa sakit dalam sistem politik di Pakistan karena serangan yang kami lakukan untuk mendapatkan Osama bin Laden,” katanya. Pernyataan ini berkebalikan dengan pernyataan Presiden AS Barack Obama, “kami tidak menyesal sedikit pun atas serangan itu.”
Berbicara pada Program Akhir Pekan ABC, Daley tidak menampik bahwa Pakistan merupakan “sekutu penting AS dalam perang melawan terorisme.”
Tapi ia juga mengatakan bahwa terdapat hubungan yang rumit di wilayah tersebut. Hubungan ini, ia menambahkan, “harus selalu dijaga dari waktu ke waktu, sampai kami dapat melalui semua kesulitan. Untuk sementara, kami akan menahan sebagian dari uang pembayar pajak Amerika yang telah berkomitmen untuk memberi mereka (Pakistan).” (althaf/arrahmah.com)