YAMAN (Arrahmah.com) – Nampak tak puas dengan hasil pertempurannya selama ini dalam melawan Mujahidin, teroris Amerika Serikat (AS) menambah pasukan tempurnya ke Yaman dengan dilengkapi peralatan canggih.
Sekitar 150 tentara kafir AS yang dilengkapi dengan teknologi militer dan peralatan komunikasi tingkat tinggi telah tiba di Yaman, berdasarkan laporan seorang sumber militer.
Tentara AS tiba di pangkalan militer al-Anad di provinsi Lahij dengan menggunakan pesawat militer pada hari Sabtu (30/6/2012), situs Ansarullah melaporkan dengan mengutip sumber militer boneka Yaman.
Pengerahan tentara baru itu datang beberapa hari setelah sejumlah marinir AS terlihat di pelabuhan kota al-Hudaydah, dan sepekan setelah menteri Luar Negeri rezim boneka Sana’a Abu Bakar al-Kurbi menyatakan bahwa Sana’a telah meminta kepada Washington untuk mengirim lagi drone pembunuh untuk melawan Mujahidin al-Qaeda.
“Ketakutan terletak pada infiltrasi para ekstrimis dan teroris ke dalam Yaman dari Somalia. Ini sangat sulit bagi kami untuk memberitahu perbedaan atara seorang pengungsi karena alasan kemanusiaan dan seorang teroris,” kata Kurbi.
Meski awalnya diam-diam, pada bulan Mei tahun ini, sekretaris Pertahanan AS Leon Panetta untuk pertama kalinya mengakui bahwa mereka menggunakan drone dalam perang di Yaman.
Meskipun pihaknya mengklaim bahwa drone hanya menargetkan Mujahidin saja, namun realitas di lapangan mengatakan kebanyakan korban adalah warga sipil tak bersenjata.
Perlu diketahui bahwa AS telah menghabiskan banyak dolar untuk meningkatkan perangnya di negara-negara kaum Muslimin di tengah-tengah krisis ekonomi yang mencekik rakyatnya sendiri, sehingga sebagian besar warga sipil AS menentang perang yang sedang dilancarkan karena memakan biaya terlalu tinggi. (siraaj/arrahmah.com)