WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat berencana untuk meningkatkan jumlah Pasukan Khusus di Afghanistan, meskipun sebelumnya Washington dan NATO mengumumkan bahwa mereka akan menyerahkan kendali keamanan kepada pasukan Afghanistan pada tahun 2014.
Laporan yang diterbitkan New York Times mengutip pejabat Pentagon, yang namanya tidak disebutkan. Ia mengatakan bahwa tim komando elit Pasukan Operasi Khusus AS akan tetap ditempatkan di negara Asia. Rencana tersebut bahkan mungkin menuntut pengerahan pasukan elit ke Afghanistan.
Menurut penuturannya, pasukan Amerika tidak akan berpatroli di kota-kota dan desa-desa Afghanistan yang rentan akan serangan mujahidin dan pasukan Afghanistan setempat yang justru akan memikul tanggung jawab keamanan tersebut.
Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan pada Rabu bahwa AS akan mengakhiri misi tempurnya di Afghanistan tahun depan dan akan melakukan peran pelatihan di Afghanistan seiring dengan penarikan NATO yang sudah direncanakan.
Sementara itu, sebuah laporan NATO yang baru-baru ini bocor ke media menunjukkan bahwa mujahidin Afghanistan yakin mereka dapat mengalahkan koalisi salibis.
AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 dengan dalih pembongkaran al-Qaeda, menggulingkan rezim Taliban, mendemokratisasi dan memulihkan keamanan negara tersebut. Namun, satu dekade setelah invasi, situasi keamanan masih rentan di Afghanistan meskipun terdapat kehadiran sekitar 150.000 pasukan salibis pimpinan Amerika di negara Asia itu.
Korban sipil yang disebabkan oleh operasi pimpinan militer telah memicu kemarahan mendalam di benak warga Afghanistan, yang memicu demonstrasi besar di seluruh negeri. (althaf/arrahmah.com)