WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Taliban telah berjanji untuk mengizinkan orang asing dan warga Afghanistan meninggalkan Afghanistan setelah 31 Agustus, ketika evakuasi melalui udara yang dikendalikan AS akan berakhir.
Dia mengatakan Washington dan sekutunya memiliki “tanggung jawab agar Taliban memegang komitmen itu”
Blinken mengatakan AS masih berjalan untuk menyelesaikan operasi di bandara Kabul pada akhir bulan.
Masih ada ribuan orang di dalam dan di luar bandara yang ingin terbang keluar dari Afghanistan.
Lebih dari 82.000 telah diterbangkan dari Kabul, yang jatuh ke tangan Taliban 10 hari lalu.
Inggris dan negara-negara lain juga bergegas untuk mengevakuasi warga negara mereka, serta staf Afghanistan dan pemegang visa, sebelum tenggat waktu habis. Inggris mengatakan operasi evakuasinya bergerak dengan “kecepatan yang signifikan”, dengan sekitar 1.200 orang diterbangkan pada Rabu (25/8/2021), lansir BBC.
Sekitar 19.000 orang telah dievakuasi dengan penerbangan yang diatur AS dalam 24 jam terakhir, kata Blinken, dengan peningkatan angkutan udara dalam beberapa hari terakhir di tengah suasana kekacauan.
“Hanya Amerika Serikat yang dapat mengatur dan menjalankan misi dengan skala dan kompleksitas ini,” katanya kepada wartawan di Washington.
“Taliban telah membuat komitmen untuk menyediakan dan mengizinkan perjalanan yang aman bagi orang Amerika, untuk warga negara ketiga dan warga Afghanistan yang berisiko melewati 31 Agustus,” katanya.
Dia menambahkan bahwa AS akan membantu mereka yang ingin meninggalkan Afghanistan “tidak hanya selama misi evakuasi dan relokasi kami, tetapi setiap hari setelahnya”.
Hingga 1.500 warga negara AS masih bisa berada di negara itu dan pemerintah sedang melakukan upaya menyeluruh untuk melacak mereka, kata menteri luar negeri.
CIA dan militer AS telah melakukan operasi rahasia untuk mengekstraksi orang Amerika menggunakan helikopter dan pasukan darat, kata pejabat AS dan lainnya kepada Wall Street Journal.
Operasi berbahaya terjadi di dalam dan di luar Kabul, kata surat kabar itu.
Pentagon mengatakan 10.000 orang masih menunggu untuk dievakuasi dari bandara Kabul dengan pesawat AS. Ada ketakutan bagi ribuan warga Afghanistan yang putus asa untuk pergi tetapi tidak dapat mencapai lokasi tersebut.
Presiden Joe Biden mentweet bahwa AS akan “melakukan segalanya” untuk “menyediakan evakuasi yang aman”. (haninmazaya/arrahmah.com)