WASHINGTON (Arrahmah.com) – Para pejabat AS satu-persatu mengeluarkan pernyataan terkait meningkatnya kekuatan Taliban di Pakistan serta penerapan syariat Islam di beberapa wilayah di Pakistan. Kini, giliran Hillary Clinton mengeluarkan “unek-uneknya” kepada publik dunia.
Hillary Clinton mengatakan bahwa peningkatan kekuatan Taliban hingga menuju ke arah Islamabad merupakan satu ancaman besar untuk eksistensi Pakistan.
Berkata pada Rabu (22/4), Clinton menghimbau penduduk Pakistan untuk angkat bicara melawan kebijakan pemerintah Pakistan yang membiarkan daratannya dikuasai oleh Taliban.
Ketakutan AS terhadap gerak Taliban bertambah mendalam ketika media melaporkan bahwa Taliban dari Lembah Swat bergerak menuju distrik Buner dan kini telah melakukan patroli rutin di sana. Taliban berhasil menguasai Buner pada 4 April lalu, wilayah yang hanya berjarak sekitar 50-60 mil menuju Islamabad.
Pemimpin militer AS, Michael Mullen juga menyatakan kekhawatirannya terhadap peningkatan kekuatan Taliban di Pakistan.
“Pakistan adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan nuklir. Kekhawatiranku ke depan adalah….jika mereka terus menguat, dapat memberikan kami dampak buruk,” ujarnya.
“Aku pikir pemerintahan Pakistan pada dasarnya menyerahkan kekuasaan ke tangan Taliban,” klaim Clinton.
Pemerintah Pakistan tidak mampu lagi menghadapi perlawanan Taliban, sehingga mereka membiarkan mujahidin menerapkan syariat Islam di wilayah Lembah Swat. Kebijakan ini membuat AS gerah dan menggalang suara, bantuan dari negara-negara lain untuk mengubahnya.
Apa lacur, Taliban telah berkuasa, mengontrol beberapa wilayah di Pakistan dan menerapkan syariat Islam di sana, mereka tidak akan begitu saja membiarkan apa-apa yang telah dicapai dengan susah payah dihancurkan oleh keegoisan AS. Lagipula, penduduk lokal yang hidup di bawah kontrol Taliban tidak merasa khawatir, bahkan mereka merasakan keadilan dan kesejahteraan hidup di bawah aturan Islam.
Pemimpin Taliban mengatakan, mereka tengah mempersiapkan penerapan syariah di distrik Buner.
“Kami segera mendirikan stasiun radio. Qadhi kami juga bersiap-siap untuk memegang pengadilan di Buner secepatnya,” ujar Muhammad Khalil. (haninmazaya/prtv/alj/arrahmah.com)