WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat akan menyediakan 85 pesawat tanpa awak Pakistan kecil “Raven” untuk Pakistan, pejabat AS menyatakan pada Reuters. Pemberian ini merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan AS sebagai tanggapan atas permintaan Islamabad agar Washington memberikan lampu hijau bagi Pakistan untuk mengakses teknologi drone Pakistan.
Pejabat anonim yang berbicara pada Kamis (21/4/2011), menolak untuk mengungkapkan biaya pesawat yang memiliki daya pengawasan jarak pendek, yang diproduksi oleh AeroVironment Inc, yang berbasis di AS
Juru bicara perusahaan itu mengatakan Raven digunakan oleh sekutu AS termasuk Italia, Spanyol, dan Norwegia serta merupakan salah satu pesawat tak berawak yang paling banyak digunakan di dunia.
Pengungkapan tersebut merupakan indikasi lain dari ditambahnya bantuan AS bagi militer Pakistan. Meskipun sering bersitegang, Pakistan selama ini merupakan sekutu penting dalam perang AS melawan al Qaeda dan mujahidin yang menyerang pasukan AS di negara tetangganya, Afghanistan.
Pakistan diperkirakan dapat menerima bantuan militer AS sekitar $ 3 miliar dalam tahun fiskal yang akan datang.
Pada hari Rabu (20/4), Laksamana Mike Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan militer AS, menuduh badan intelijen Pakistan memiliki hubungan jangka panjang dengan kelompok Haqqani yang menargetkan pasukan AS di Afghanistan.
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah laporan kepada Kongres, yang dirilis bulan ini, Pakistan tidak memiliki rencana yang kuat untuk mengalahkan Taliban, dan mencatat bahwa pasukan keamanan salibis ‘berjuang’ untuk mempertahankan daerah yang sudah dibersihkan dari para pejuang jaringan Al Qaeda dengan biaya besar.
Namun, para pejabat militer AS juga memuji upaya militer Pakistan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir dalam menangani beberapa ‘pemberontak’ dan mengatakan bahwa kerjasama pada tingkat taktis di kedua sisi perbatasan Pakistan-Afghanistan sudah mulai meningkat.
“Ini merupakan tingkat koordinasi yang lebih baik daripada yang pernah ada sebelumnya,” kata Mullen pada wartawan.
Raven, menurut situs perusahaan AeroVirontment, memiliki lebar sayap hanya 1,4 meter (4,5 kaki) dan berat 1,9 kg (4,2 pon). Raven mampu memberikan citra inframerah dan gambaran dengan warna yang nyata yang kemudian disampaikan melalui satelit ke pasukan darat di medan perang.
Seorang pejabat pertahanan senior AS, yang juga berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pesanan pesawat Raven ini terpisah dari rencana AS untuk memberikan penawaran yang jauh lebih besar bagi Pakistan, yakni pesawat pengintai jarak jauh, Shadow, yang diajukan oleh Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, saat berkunjung ke Pakistan pada Januari 2010.
Islamabad senang dengan tawaran tersebut, tetapi pejabat Pakistan menyayangkan atas biaya yang diusulkan oleh Washington dan batas waktu pengiriman yang terlambat.
“Kami sedang melakukan diskusi tahap akhir mengenai keinginan Pakistan. Mereka menginginkan Shadow,” kata pejabat pertahanan senior.
Gates awalnya menawarkan 12 drone Shadow, yang diproduksi oleh AAI Corporation, unit Textron Systems, untuk Pakistan.
Pesawat ini tidak dilengkapi dengan persenjataan dan hanya digunakan oleh CIA untuk melacak serta mengumpulkan informasi dari target yang diklaim sebagai jaringan al Qaeda dan Taliban di Pakistan. (althaf/arrahmah.com)