WASHINGTON (Arrahmah.com) – Mempertimbangkan jumlah tentara yang tidak terlatih serta kerugian material yang menimpa militer AS di Afghanistan, Kementrian Pertahanan (Mod) akan memberhentikan sementara sejumlah pasukan yang ditempatkan di Afghanistan di bawah program Manning Control Points (MCP) yang cukup kontroversial, MoD menyatakan, dikutip Telegraph pada Senin (13/9/2010).
Program yang menurut laporan dirancang untuk menyediakan lowongan bagi para pendatang baru itu memungkinkan setiap prajurit akan memiliki periode kerja masing-masing, dan yang sudah lama berkarir akan dipaksa berhenti dari Angkatan Darat.
Mereka yang akan diberhentikan untuk sementara adalah mereka yang bertugas di garda depan pertempuran. Prajurit yang diberhentikan bisa dipakai kembali jika mereka sudah memiliki cukup kemampuan dan keahlian untuk ditempatkan di posisi mereka semula.
Juru bicara MoD mengatakan bahwa program MCP bertujuan untuk memastikan keseimbangan antara keterampilan dan pengalaman. Ia menambahkan bahwa program ini bukan untuk merampingkan jumlah keseluruhan Angkatan Darat.
“Untuk pertama kalinya Angkatan Darat akan dikelola sepenuhnya dalam beberapa tahun,” katanya.
“Untuk memastikan bahwa ada keseimbangan yang tepat jumlah tentara untuk operasi saat ini, sejumlah tentara kemungkinan diminta untuk meninggalkan Angkatan Darat di bawah MCP.”
“Mereka yang dipilih untuk meninggalkan pekerjaan akan dibantu agar dapat bertransisi kembali ke kehidupan sipil,” lanjutnya.
Berdasarkan keterangan dari situs MoD, 300-500 tentara akan ditarik pada tahun finansial 2011/2012 sebagai akibat dari MCP. Lebih dari 9.000 prajurit meninggalkan Angkatan Darat setiap tahunnya dan jumlah yang akan diusulkan MCP hanya sekitar 5% dari angka ini, katanya. (althaf/arrahmah.com)