WASHINGTON (Arrahmah.com) – Sebuah bom penghancur bunker seberat 30.000 pound (13.600 kg) yang dirancang untuk mendobrak beton sedalam 200 kaki (65 meter) adalah “senjata paling gigantik” yang dapat digunakan oleh pasukan AS dalam bentrokan dengan Iran atas program nuklirnya, salah seorang jenderal Angkatan Udara AS menyatakan dikutip Reuters pada Jumat (9/3/2012).
Letnan Jenderal Herbert Carlisle, wakil kepala staf operasi Angkatan Udara, mengatakan senjata penetrator yang baru diluncurkan tahun lalu ini adalah bagian dari cadangan senjata AS yang khusus disediakan untuk menyerang negara-negara seperti Iran, yang memiliki beberapa fasilitas nuklir bawah tanah.
Pentagon telah mulai bekerja untuk mengambil opsi militer jika sanksi dan diplomasi gagal untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklirnya.
Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, mengatakan kepada Jurnal Nasional, dalam sebuah wawancara pada hari Kamis (8/3) bahwa perencanaan ini telah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Negara adidaya ini semakin khawatir mengenai program pengayaan nuklir Iran, yang mereka lihat sebagai upaya untuk membangun senjata atom. Tetapi Teheran mengatakan bahwa fasilitasnya itu ditujukan untuk memproduksi energi.
Israel juga khawatir tentang potensi Iran untuk memperoleh senjata nuklir. Perdana Menteri Zionis, Benjamin Netanyahu, mengatakan dalam kunjungan ke Washington pekan ini bahwa waktunya hampir habis bagi diplomasi dan sanksi. (althaf/arrahmah.com)