BAGHDAD (Arrahmah.com) – Koalisi pimpinan AS yang mengerahkan pasukan di Irak dengan dalih memerangi ISIS, pada Ahad (23/8/2020) menarik diri dari pangkalan militer Taji di Irak dan menyerahkannya kepada tentara Irak, menurut laporan Anadolu.
“Pergerakan personel militer koalisi merupakan bagian dari rencana jarak jauh yang dikoordinasikan dengan pemerintah Irak,” ujar koalisi dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan pangkalan Taji, 85 km utara Baghdad, adalah lokasi utama untuk pelatihan pasukan Irak.
Mayor Jenderal Tahsin Al-Khafaji, juru bicara operasi gabungan tentara Irak, mengatakan penarikan pasukan itu dilakukan di bawah jadwal yang disepakati untuk menyerahkan pangkalan militer lainnya di seluruh Irak.
Ini adalah pangkalan militer ketujuh yang akan diserahkan kepada tentara Irak tahun ini.
Penarikan itu dilakukan di tengah meningkatnya serangan oleh milisi yang didukung Iran di pangkalan yang menampung pasukan dan diplomat AS di Irak.
Para pejabat AS telah berulang kali menuduh Brigade “Hizbullah” Irak, yang beroperasi di bawah payung Hashd Al-Shaabi, meluncurkan serangan roket ke pangkalan militer yang menampung pasukan AS dan fasilitas lainnya di Irak.
Serangan semacam itu meningkat sejak AS membunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Baghdad pada awal Januari.
Saat ini, terdapat sekitar 5.000 pasukan AS bersama 2.500 tentara lainnya di Irak di bawah koalisi pimpinan AS.
Menyusul pembicaraannya dengan Presiden AS Donald Trump di Washington minggu ini, Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi mengatakan presiden Amerika telah berjanji untuk menarik semua pasukan AS dari Irak dalam waktu tiga tahun. (haninmazaya/arrahmah.com)