AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Sebuah dokumen kebijakan terbaru dipublikasikan oleh Kampanye untuk mengakhiri penjajahan Israel menunjukkan sejumlah kasus senjata dan amunisi diproduksi dan didanai oleh Amerika Serikat (AS) selama dekade terakhir untuk digunakan oleh Israel membunuh rakyat Muslim Palestina yang tak berdaya.
Pada (5/3/2012), Josh Ruebner, direktur Advokasi Nasional dari organisasi yang berbasis di Washington dan penulis dokumen kebijakan tersebut mengatakan, “bantuan militer AS untuk Israel adalah sebuah kebijakan yang berjalan dengan autopilot dan harus dipertimbangkan kembali”, dikutip presstv.
“Senjata-senjata AS diberikan kepada Israel dengan uang pembayaran pajak, membuat AS terlibat dalam pelanggaran Israel terhadap hak asasi manusia atas hidup rakyat Palestina dibawah 44 tahun penjajajan militer Israel di Tepi Barat, Timur Al-Quds (Yerusalem), dan Jalur Gaza dan mengalahkan kebijakan lurag negeri yang bertujuan menghentikan perluasan pemukiman Israel, menghentikan penjajahan Israel, dan membangun perdamaian Israel-Palestina,” tambah Ruebner.
Antara tahun 2000 dan 2009, AS mengirim “lebih dari 670 juta senjata, meliputi amunisi, dan peralatan terkait,” dikutip dari dokumen kebijakan tersebut.
Berdasarkan dokumen tersebut, selama periode yang sama, “Israel membunuh sedikitnya 2.696 warga Palestina tak bersenjata, termasuk 1.128 anak-anak, seringkali dengan senjata AS yang melanggar Undang-undang Bantuan Luar Negeri dan Kontrol Ekspor Senjata.”
Bantuan Luar Negeri tersebut, ditandatangani menjadi Undang-undang pada 1961, yang menetapkan “tidak ada bantuan keamanan yang dapat diberikan kepada negara manapun yang pemerintahnya terlibat dalam pola konsisten pelanggaran hak asasi manusia yang diakui secara internasional.”
Sistem senjata yang lebih mahal seperti tank-tank dan pesawat membuat sebagian besar kontrak penjualan antara Israel dan perusahaan Amerika, senjata-senjata ringan dan amunisi menghasilkan jumlah kematian yang besar.
Laporan dari dokumen tersebut menambahkan bahwa tentara zionis Israel memuat beberapa senjata mereka dengan tabung gas air mata berkecepatan tinggi dan peluru berlapis karet yang diproduksi di AS.
“Dari Fiskal tahun 2000 hingga 2009, Departemen Lisensi Negara – dan didanai oleh pembayaran pajak AS – pengiriman lebih dari 595.000 tabung gas air mata dan peralatan kendali kerusuhan lainnya kepada militer Israel, senilai lebih dari 20,5 juta USD.”
Dalam nota kesepahaman tahun 2007, Washington menjanjikan 30 milyar USD untuk bantuan kepada Tel Aviv antara tahun 2009-2018 – meningkat 25 persen dalam rata-rata bantuan militer tahunan selama tahun-tahun sebelumnya. Israel akan menerima sekitar 3,1 milyar USD dari bantuan AS untuk fiskal tahun 2012.
“Dengan jumlah uang yang sama yang AS berikan setiap tahunnya untuk mendanai persenjataan untuk Israel, pemerintah federal malah dapat mendanai voucher rumah yang terjangkau sekitar 350.000 untuk keluarga yang berpenghasilan rendah, atau pelatihan kerja untuk 500.000 pengangguran, program membaca dini untuk 900.000 siswa beresiko, atau perawatan kesehatan primer untuk 24 juta rakyat tanpa asuransi,” kritik dokumen tersebut.
Laporan dokumen ini keluar setelah sekitar 16-18 warga Muslim Palestina meninggal (syahid insya Allah) dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada hari Sabtu (10/3).
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahi mengatakan pada hari Ahad (11/3) bahwa rezim Israel akan tetap melanjutkan serangan udara terhadap Jalur Gaza. (siraaj/arrahmah.com)