BISHKEK (Arrahmah.com) – AS patut berpesta dengan kudeta politik Kirgistan. Pasalnya, pemerintahan sementara Kirgistan mengatakan bahwa pihaknya akan terus menjaga keberadaan pangkalan udara milik Amerika Serikat dan menambah waktu kontraknya dengan Washington.
Kepala pemerintahan sementara Kirgistan, Omurbek Tekebayev mengumumkan pada hari Jumat (16/4) bahwa Bishkek menambah satu tahun kesepakatannya dengan Amerika Serikat mengenai Pusat Transit Manas.
Pangkalan Manas merupakan pusat bagi perang AS di Afghanistan yang menjadi tempat mampir hampir 50.000 pasukan salibis internasional satu bulan lalu.
Kirgistan telah membuat keputusan ini setelah penguasa sementara, Roza Otunbayeva, yang menentang kesepakatan itu sebelumnya, berbicara dengan menlu AS Hillary Clinton belum lama ini melalui telepon.
“Clinton berbicara mengenai pentingnya peran serta Kirgistan dalam menyediakan tempat transit di bandara Manas,” papar juru bicara AS, PJ Crowley.
Negara Asia Tengah itu telah menjadi saksi huru-hara politik setelah oposisi mengambil alih kekuasaan pada 7 April lalu. Lebih dari 80 orang tewas dan ratusan luka-luka akibat kekacauan tersebut.
Sementara itu, menurut pemerintahan sementara, presiden yang dikudeta, Kurmanbek Bakiyev, yang melarikan diri dari ibukota, secara resmi mengundurkan diri pada hari Jumat. (althaf/ptv/arrahmah.com)