WASHINGTON (Arrahmah.com) – Otoritas AS sedang berusaha untuk menyelidiki tuduhan bahwa beberapa pejabat Angkatan Udara Afghanistan (AAF) telah menggunakan pesawat militer untuk mengangkut narkotika dan senjata ilegal di seluruh negeri, seorang pejabat AS, menyatakan Kamis (8/3/2012).
“Pada titik ini, tuduhan tersebut sedang kami periksa,” kata Letnan Kolonel Tim Stauffer, juru bicara NATO untuk Pelatihan Misi Afghanistan, yang menyiapkan dan mendanai pasukan keamanan Afghanistan, termasuk Angkatan Udara.
Wall Street Journal, yang pertama kali melaporkan dugaan tersebut, mengatakan militer AS juga sedang melihat apakah dugaan pengangkutan obat-obatan terlarang dan senjata ilegal ini terhubung dengan insiden April di mana seorang kolonel AAF menewaskan delapan perwira Angkatan Udara AS di Kabul Airport.
Sebuah laporan AU AS tentang kematian stafnya pada saat itu mengutip para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa pembunuh itu mungkin terlibat dalam perdagangan ilegal, Wall Street Journal melaporkan.
Sebagian besar korban telah mengambil bagian dalam penyelidikan penyalahgunaan pesawat AAF, surat kabar itu melanjutkan.
Sementara, AAF sendiri didirikan sebagian besar dengan sokongan dana dari AS.
Amerika Serikat mengucurkan dana sebesar $ 120 M antara Oktober 2010 dan September 2011, untuk melatih dan memlengkapi pasukan keamanan Afghanistan. Hampir $ 11 miliar, direncanakan akan diberikan hingga September 2012.
Afghanistan menghasilkan 90 persen opium dunia dan perdagangan obat ilegal sering disalahkan oleh pejabat Barat atas penghambat pembangunan ekonomi. (althaf/arrahmah.com)