KABUL (Arrahmah.com) – Pelatihan AS untuk milisi lokal Afghanistan dengan menjaga ketertiban di Afghanistan di luar batas waktu penarikan pasukan asing 2014, mungkin hanyalah dalih untuk mendorong terjadinya perang sipil di Afghanistan.
Menurut sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan di Antiwar.com, kebijakan kontroversial melatih milisi Afghanistan yang saat ini tengah gencar dilakukan AS di Afghanistan mungkin akan hanya menjadi sebuah cara untuk memulai perang sipil di negara itu setelah penarikan pasukan pimpinan salibis AS.
Strategi ini merupakan gagasan dari Direktur CIA David Petraeus, yang juga merancang skema yang sama di Irak dengan nama ‘Kebangkitan Sunni’ yang menggiring milisi lokal bersama-sama melawan Al-Qaeda.
Petraeus mengatakan bahwa Polisi Lokal Afghanistan (ALP), yang dibuat pada bulan Juli 2010, adalah “unsur paling penting dalam upaya kami untuk membantu Afghanistan membangun kemampuan untuk mengamankan diri mereka sendiri.”
Namun, ALP yang jelas-jelas didukung oleh AS, telah melakukan kejahatan brutal terhadap warga sipil Afghanistan. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Human Rights Watch pada bulan September tahun lalu, mendokumentasikan pelanggaran serius, seperti pembunuhan, pemerkosaan, penahanan sewenang-wenang, penculikan, perampasan tanah secara paksa, dan serangan ilegal oleh kelompok bersenjata yang tidak teratur di utara Provinsi Kunduz yang dilakukan oleh Kepolisian Lokal Afghanistan (ALP).
Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa pada bulan April “empat anggota ALP bersenjata di Baghlan menculik seorang anak 13 tahun dalam perjalanan pulang dari pasar dan membawanya ke rumah seorang wakil komandan ALP, di mana ia diperkosa secara berkelompok.”
ALP bahkan telah dituduh “memukul remaja pria dan memalu paku ke kaki seorang anak”. (althaf/arrahmah.com)