WASHINGTON (Arrahmah.com) – Para pemimpin Barat mengatakan pada Kamis (9/1/2020), pesawat Ukraine International Airlines Penerbangan 752 tampaknya jatuh oleh rudal Iran.
Pesawat tersebut mungkin ditembak secara tidak sengaja, ketika pesawat dengan 176 orang di dalamnya melintas di atas pinggiran kota Teheran, sebagaimana dilansir Washington Post.
Di Ottawa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, analisis intelijen mengindikasikan bahwa rudal permukaan-ke-udara Iran menghantam pesawat tersebut secara “tidak disengaja”.
Di Washington, para pejabat AS sangat yakin bahwa Boeing 737-800, yang menuju Kyiv ibukota Ukraina, menjadi sasaran sistem pertahanan udara ketika pasukan Iran dalam keadaan siaga tinggi.
Presiden Trump mengatakan jatuhnya pesawat itu bisa jadi karena “kesalahan.”
Komentar Trudeau datang setelah para pejabat AS mengatakan bahwa pesawat itu tampaknya dihantam oleh rudal darat-ke-udara SA-15, bagian dari sistem pertahanan udara buatan Rusia yang juga dikenal sebagai sistem Tor.
Ada 63 warga Kanada yang ikut dalam penerbangan tersebut dan puluhan lainnya yang memiliki tautan ke negara itu.
Para pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonimitas untuk membahas masalah intelijen, tidak memberikan rincian lain tentang keadaan yang mengarah pada kemungkinan penembakan rudal pada hari Rabu (8/) yang terjadi sekitar empat jam setelah Iran meluncurkan rudal balistik ke Irak yang menyasar target-target AS sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan militer Iran Qasem Soleimani.
Iran berulang kali membantah teori serangan rudal tersebut. Seorang juru bicara militer Iran pada hari Rabu menyebut teori itu “konyol.”
Kantor Berita Iran yang dikelola pemerintah menyebut klaim yang dilontarkan AS dan pemimpin barat lainnya pada Kamis (9/1) merupakan “operasi psikologis” yang dilakukan oleh Pentagon.
(ameera/arrahmah.com)