WASHINGTON (Arrahmah.id) – Penumpukan personel militer Rusia yang mengancam Ukraina mungkin berjumlah total hingga 190.000, menurut klaim duta besar Amerika Serikat untuk Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dalam pertemuan tentang krisis Ukraina pada Jumat (18/2/2022).
“Kami menilai bahwa Rusia mungkin telah mengumpulkan antara 169.000-190.000 personel di dan dekat Ukraina dibandingkan dengan sekitar 100.000 pada 30 Januari,” kata Michael Carpenter dalam pertemuan yang tidak dihadiri Rusia, lansir Daily Sabah.
“Ini adalah mobilisasi militer paling signifikan di Eropa sejak Perang Dunia II.”
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, saat berada di Polandia pada Jumat, memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat memicu eksodus orang-orang yang melarikan diri ke Uni Eropa.
“Jika Rusia menginvasi Ukraina, Polandia dapat melihat puluhan ribu pengungsi Ukraina dan lainnya mengalir melintasi perbatasannya mencoba menyelamatkan diri mereka dan keluarga mereka dari bencana perang,” katanya bersama mitranya dari Polandia Mariusz Blaszczak di Warsawa.
Blaszczak mengatakan Polandia siap membantu mereka yang terpaksa meninggalkan Ukraina jika terjadi serangan Rusia. Pekan lalu, menteri dalam negeri Polandia mengatakan negaranya sedang mempersiapkan tempat penampungan darurat.
AS baru-baru ini memindahkan 4.700 tentara dari Divisi Lintas Udara ke-82 dari Carolina Utara ke Polandia untuk memperkuat 4.500 pasukan AS yang sudah ditempatkan di negara itu. Austin juga dijadwalkan bertemu Presiden Andrzej Duda saat berada di Warsawa. (haninmazaya/arrahmah.id)