WASHINGTON (Arrahmah.com) – Harian Washington Post mengutip keterangan dari beberapa orang pejabat tinggi AS yang meminta identitas mereka dirahasiakan, bahwa Barack Obama telah mengadakan rapat dengan Dewan Keamanan Nasional AS beberapa hari yang lalu. Rapat itu memutuskan AS akan melakukan serangan yang lebih ekstensif dan kejam terhadap jaringan syaikh Jalaluddin al-Haqqani. Pasukan komando AS merencanakan serangan mematikan terhadap ulama kharismatik dalam lingkungan Imarah Islam Afghanistan tersebut, sejenis serangan udara NAVY SEAL yang sukses mereka lakukan terhadap syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah.
Menurut beberapa pejabat tinggi AS tersebut, mujahidin yang berada di bawah pimpinan syaikh Jalaluddin al-Haqqani mendapat dukungan dari pemerintahan Pakistan. Nara sumber tersebut menambahkan bahwa serangan AS juga menargetkan komandan jaringan jihad tersebut di Pakistan, Miran Syah.
Nara sumber tersebut menyebutkan bahwa kepercayaan Barack Obama kepada pemerintahan sipil Pakistan semakin melemah. Namun beberapa petinggi militer meyakinkannya bahwa tujuan utama usaha Pakistan adalah memerangi Al-Qaedah di negara tersebut. Menurut nara sumber tersebut, penasehat keamanan nasional AS, Thomas E. Donilon telah mengadakan pertemuan rahasia dengan panglima Tentara Nasional Pakistan, Jendral Ashfaq Pervez Kayani. Donilon menegaskan kepada Kayani bahwa AS ingin tetap menjalin hubungan bilateral dengan Pakistan, namun juga menuntut penghentian serangan-serangan jaringan al-Haqqani terhadap tentara AS.
Kantor berita Lujainiat pada hari Sabtu tanggal 17 Dzulqa’dah 1432 H / 15 Oktober 2011 M mengutip dari nara sumber dalam pemerintahan Pakistan bahwa Donilon mengajukan tiga opsi kepada Kayani. Pakistan menghancurkan kelompok jihad al-Haqqani, atau membantu AS untuk menghancurkan kelompok itu, atau meyakinkan kelompok itu untuk bergabung dengan pemerintahan boneka Hamid Karzai. Nampaknya kerugian tentara salibis AS di Pakistan dan Afghanistan sudah tidak tertanggungkan lagi, sehingga harus menempatkan lebih banyak kekuatannya di kawasan jihad tersebut. (Muhib al-Majdi/arrahmah.com)