SANA’A (Arrahmah.com) – Duta besar AS untuk Yaman, pada Minggu (22/4/2012) bahwa perombakan militer Yaman baru-baru ini telah meningkatkan perang melawan al Qaeda, yang diklaim mengambil keuntungan dari kekacauan internal untuk menyerbu bagian selatan negara tersebut.
Duta Besar Gerald Feierstein juga mengatakan kepada wartawan di ibukota Sana’a, bahwa Washington prihatin pada pejabat Yaman yang menolak reformasi yang diperintahkan oleh presiden baru, Abed Rabbo Mansour Hadi. Dia menggantikan penguasa lama Ali Abdullah Saleh setelah satu tahun aksi protes dan kerusuhan.
Tentara Yaman telah meningkatkan serangan terhadap cabang al Qaeda di Yaman selatan setelah Hadi membuat pengumuman untuk menggantikan para loyalis Saleh dengan pejabat baru.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mulai melihat strategi untuk melawan al Qaeda dengan cara yang belum mereka lakukan sebelumnya,” katanya.
Yaman telah menerima ratusan juta dolar bantuan dari AS selama bertahun-tahun. AS juga telah terlibat langsung dalam perang melawan al Qaeda dengan melakukan serangan drone di beberapa wilayah di Yaman.
Para pejabat militer mengatakan bahwa setidaknya empat orang tewas pada Minggu (23/4) dalam serangan udara AS terhadap iring-iringan tiga mobil yang diyakini mengangkut al Qaeda di wilayah gurun Al-Sanda.
Feierstein memperingatkan bahwa masyarakat internasional dapat mengambil langkah-langkah terhadap anggota rezim sebelumnya jika arahan Hadi tidak dilakukan.
“Kami akan mempertimbangkan ide atau langkah yang mungkin bisa membantu mengatasi masalah ini, dan semuanya di atas meja,” katanya.
Dewan Keamanan PBB, yang diatur untuk membahas laporan dari utusannya ke Yaman dalam beberapa minggu mendatang, bisa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Saleh, meskipun Feierstein mengatakan pembicaraan tentang langkah tersebut masih “prematur.”
Saleh adalah pemimpin Arab keempat untuk terdepak oleh gelombang pemberontakan yang menyapu Timur Tengah selama tahun lalu. Hadi, yang sebelumnya wakil Saleh, mengambil alih kekuasaan pada Februari sebagai bagian dari kesepakatan yang didukung AS dan ditengahi negara-negara Arab tetangganya. (althaf/arrahmah.com)