WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat memuji langkah yang dilakukan oleh negeri-negeri Muslim dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam menyukapi Suriah. Menurut AS, OKI telah mengirimkan pesan yang cukup tegas bagi rezim Presiden Bashar Al Assad, seperti dilansir AFP pada Rabu (15/8/2012).
“Tindakan sekarang ini menggarisbawahi meningkatnya isolasi internasional terhadap rezim Assad dan dukungan luas bagi rakyat Suriah dan perjuangan mereka untuk mewujudkan sebuah negara demokratis yang mewakili aspirasi mereka dan menghormati hak asasi manusia mereka,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada akhir pertemuan KTT OKI di kota suci Mekkah di Arab Saudi mengatakan peserta telah menyetujui “kebutuhan untuk mengakhiri segera tindak kekerasan di Suriah.”
Pernyataan akhir ini juga menyatakan “keprihatinan yang mendalam pada pembantaian dan tindakan tidak manusiawi yang diderita oleh orang-orang Suriah.”
“OKI mengirimkan pesan yang kuat kepada rezim Assad dengan menangguhkan keanggotaan Suriah dalam OKI,” kata Nuland.
“Amerika Serikat memuji OKI atas tindakan dan komitmen mereka untuk resolusi damai di Suriah.”
Di sela-sela KTT itu, utusan khusus AS Rashad Husain bertemu dengan kepala OKI Ekmeleddin Ihsanoglu, Presiden Asif Ali Zardari dari Pakistan, Presiden Senegal Macky Sall, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Wakil Presiden Namadi Sambo dari Nigeria, dan Presiden Mauritania Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz .
Mereka membahas Suriah, serta negara-negara lain yang mengalami pemberontakan rakyat terhadap penguasa otokratik di Timur Tengah dan Afrika Utara selama musim semi Arab, serta keterlibatan AS dengan masyarakat Muslim, menurut catatan Departemen Luar Negeri AS.
Kehadiran Hussain pada pertemuan ini “menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan mitranya dalam masyarakat internasional untuk mendukung aspirasi rakyat Suriah dan meningkatkan tekanan tambahan pada rezim Assad,” katanya menambahkan.
Langkah tersebut diambil oleh OKI, yang mewakili 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia, bertujuan untuk lebih mengisolasi rezim Assad, tetapi efeknya terlihat sebagai simbolis.
Suriah diskors dari Liga Arab tahun lalu atas tindakan keras Assad terhadap pemberontakan.
Raja Saudi Abdullah telah memimpin pertemuan yang dihadiri oleh Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. (althaf/arrahmah.com)