ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Pejabat tinggi militer Amerika Serikat memuji penanganan Pakistan terhadap krisis kemanusiaan yang diakibatkan dari usaha untuk menyerang tempat pertahanan mujahidin Taliban di barat laut.
Laksamana Mike Mullen, pimpinan Staf Gabungan AS, mengunjungi beberapa kamp yang dibuat sebagai tempat penampungan bagi para keluarga dari dua juta orang yang diungsikan dari rumah mereka setelah pertempuran pecah di lembah Swat dan buner April lalu.
“Ada spekulasi besar bahwa hal ini akan menjadi masalah besar yang tidak bisa ditangani,” kata Mullen pada para wartawan di kamp Jalozai di kota Mardan, tempat mengungsi sekitar 116.000 orang.
“Sepertinya, semua itu tertangani dengan baik,” bual Mullen.
Penguasa munafik Pakistan yang pro Barat itu merasa lega ketika mereka mulai mengerahkan pasukannya untuk bertarung dan berperang pada bulan April karena mereka merasa sangat khawatir terhadap stabilitas negara Muslim yang memiliki persediaan nuklir itu akan terancam oleh kekuatan Taliban yang semakin meningkat.
Dan saat ini, mereka tengah mengklaim bahwa tentaranya sedang melaksanakan operasi terakhir di Swat, dan akan segera diperintahkan untuk memburu Panglima Taliban, Baitullah Mehsud, di wilayah pegunungan di Waziristan, perbatasan dengan Afghanistan. Namun usaha itu tak pernah menemui keberhasilan. Para tentara boneka Pakistan itu hanya membantu kepentingan AS untuk membunuhi kaum muslimin dengan brutal.
Setelah menemui pimpinan militer Jenderal Ashfaq Kayani pada Kamis (!6/7) pagi, Mullen mengatakan bahwa ia tidak percaya angkatan perang pemerintah Pakistan mengambil resiko dengan memasuki medan sesulit Waziristan.
Berbagai serangan udara dan artileri sudah dipergunakan untuk melemahkan pertahanan Mehsud, dan begitupun pesawat tanpa awak AS yang semakin memperlihatkan bahwa negara Paman Sam itu memiliki kepentingan yang cukup besar terhadap Pakistan dengan ikut-ikutan menyerang pada pekan-pekan ini.
Sementara itu, jajaran tinggi Mujahidin al-Qaidah, Syeikh Ayman al-Zawahiri belum lama ini mendesak kaum muslimin Pakistan untuk bergabung dalam barisan jihad melawan Amerika Serikat dan sekutunya, para pimpinan politik dan militer munafik Pakistan yang telah rela membiarkan rakyatnya disantap habis-habisan oleh kekejian dan kepentingan orang-orang kafir. (Althaf/rtrs/arrahmah.com)