PARIS (Arrahmah.com) – AS dan Perancis mengatakan bahwa pemerintah Suriah mencoba mengganggu perundingan damai yang akan dimulai pada Senin, lansir Reuters pada Ahad (13/3/2016).
Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem, mengatakan pada Sabtu (12/3) bahwa pemerintahnya tidak akan membahas pemilihan presiden pada pembicaraan damai di Jenewa minggu ini.
“Ini adalah provokasi, pertanda buruk dan tidak sesuai dengan semangat gencatan senjata,” kata Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Marc Ayrault.
Mengatakan komentar Moualem sebagai usaha yang jelas untuk “mengganggu proses”, Sekretaris Negara AS, John Kerry, mengatakan pemerintah Suriah dan para pendukungnya adalah keliru jika mereka berpikir mereka bisa menguji batas-batas gencatan senjata yang rapuh.
Setelah Suriah melaksanakan pelanggaran gencatan senjata, Kerry mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, perlu melihat bagaimana Assad bertindak.
Presiden Putin harus agak khawatir tentang fakta bahwa Presiden Assad telah mengirim menteri luar negerinya untuk mencoba mengganggu pembicaraan damai, kata Kerry.
Kerry merujuk dalam perjanjian selama beberapa bulan terakhir antara Grup Dukungan Suriah Internasioal yang telah mendorong untuk peta jalan perdamaian.
Pembicaraan Senin nanti akan bertepatan dengan ulang tahun kelima dari perang yang telah menewaskan lebih dari 250.000 orang, menciptakan krisis pengungsi terburuk di dunia, dan memungkinkan untuk perluasan kelompok militan ISIS.(fath/arrahmah.com)