TELUK GUANTANAMO (Arrahmah.com) – AS telah memindahkan sembilan orang tahanan asal Yaman dari penjara militer AS di Guantanamo ke Arab Saudi, termasuk salah satunya tahanan yang melakukan mogok makan sejak tahun 2007, kata pejabat AS.
Pemindahan tersebut menandai kelompok terbesar pengiriman tahanan dari Guantanamo sejak Presiden AS Barack Obama melakukan rencana penutupan penjara tersebut.
“Amerika Serikat berterima kasih kepada pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk gerakan dan kesediaannya mendukung upaya AS yang sedang berlangsung untuk menutup fasilitas penahanan Teluk Guantanamo,” Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan Sabtu, sebagaimana dilansir Al Jazeera (16/4/2016).
Setelah negosiasi panjang, Saudi telah menyetujui untuk menerima sembilan warga Yaman tersebut dan menempatkan mereka dalam program rehabilitasi yang dikelola pemerintah sebelum mengembalikan mereka kembali dalam masyarakat.
Pejabat AS mengklaim bahwa mereka tidak dapat dikirim kembali ke tanah air mereka karena ketidakstabilan kondisi di Yaman.
Salah satu yang paling menonjol dari sembilan tahanan tersebut adalah Tariq Ba Odah (37), seorang warga Yaman yang telah kehilangan 34 kg atau setengah dari bobot tubuhnya setelah melakukan aksi mogok makan pada tahun 2007.
Pengacara Tariq, Omar Farah, mengatakan pemerintah AS telah “bermain rolet” dengan kehidupan kliennya, pemindahannya tersebut “mengakhiri salah satu bab paling mengerikan dalam sejarah keji Guantanamo”.
Dengan pemindahan baru-baru ini, kini masih ada 80 tahanan di Guantanamo. Penjara Guantanamo telah mendapat kecaman internasional, para tahanan ditahan tanpa tuduhan dan pengadilan selama lebih dari satu dekade. (fath/arrahmah.com)